Demi cinta terlarang, istri polisi sekongkol dengan selingkuhan bunuh suaminya
"Pelaku S alias B langsung masuk, kemudian mengambil palu yang sudah disiapkan oleh pelaku SS, lalu memukul korban Aiptu Ramin yang sedang tertidur di ruang tamu depan televisi sebanyak dua kali. Yang pertama pelaku memukul korban menggunakan palu pada bagian belakang kepala, lalu pelaku memukul korban dengan tangan."
Cinta SS pada S alias B membuatnya gelap mata. Istri polisi di Merauke itu bersama selingkuhannya bersekongkol merencanakan pembunuhan pada suaminya Aiptu Ramin, Kanit Intelkam, Polsek Tanah Miring, Polres Merauke, Papua.
Akibat perbuatan keji keduanya, B dan SS ditangkap. Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, mengatakan keduanya ditangkap pada Kamis (18/10) malam sekitar pukul 22.00 WIT di Jalan Mandala Spadem, belakang Kantor Organda, Merauke.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
"Tersangka S alias B dan SS adalah istri dari Aiptu Ramin, diketahui ada hubungan asmara sejak 2009 dan dilanjutkan lagi pada 2016 hingga tahun 2018. Karena takut hubungan terlarang mereka diketahui oleh Aiptu R maka mereka merencanakan percobaan pembunuhan kepada Aiptu Ramin," kata Kombes AM Kamal. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (25/10).
Percobaan pembunuhan Aiptu Ramin dilakukan pada Sabtu (21/10) sekitar pukul 03.00 WIT di rumah korban, di Gang Daud, Jalan Parako Merauke. Pelaku S alias B masuk ke rumah melalui pintu belakang yang sengaja tidak dikunci oleh pelaku SS.
"Pelaku S alias B langsung masuk, kemudian mengambil palu yang sudah disiapkan oleh pelaku SS, lalu memukul korban Aiptu Ramin yang sedang tertidur di ruang tamu depan televisi sebanyak dua kali. Yang pertama pelaku memukul korban menggunakan palu pada bagian belakang kepala, lalu pelaku memukul korban dengan tangan sebanyak dua kali di bagian mata dan mulut," katanya.
Korban dalam kedaan tidak berdaya, kemudian diseret dan dibawa ke kamar mandi oleh tersangka S alias B. Kemudian pelaku SS yang tidak lain adalah istri korban menyuruh pelaku S alias B pergi ke rumah indekosnya.
"Nah, setelah menerima laporan dari masyarakat anggota piket yang dipimpin oleh AKP Micha Toding Potty dan lima personel langsung menuju ke TKP dan mengamankan pelaku tanpa perlawanan serta membawa ke Polres Merauke untuk dilakukan pemeriksaan," kata dia lagi.
Pemeriksaan sementara diketahui bahwa motif dalam kasus tersebut adalah kecemburuan dan sakit hati. Sebab tersangka S alias B tidak bisa menikahi SS yang merupakan istri dari Aiptu Ramin.
"Saksi ada empat orang yang sudah diminta keterangan, sementara barang bukti antara lain palu seberat 3 kg, celana korban dan celana pelaku yang berlumuran darah, kasur yang berlumuran darah, bantal yang berlumuran darah, mobil Avanza PA 1407 digunakan pelaku menuju ke TKP saat melakukan penganiayaan telah diamankan," kata Kamal menambahkan.
Baca juga:
Bunuh Rimson, Firhot tikam Kapolsek Parogil saat diringkus
Kesal diselingkuhi, Sofyan tikam wanita simpanannya hingga tewas
Istri napi otak pembunuhan satu keluarga ragukan suami tewas bunuh diri
Santri yang tewas di Ogan Ilir diduga dibunuh teman satu Pesantren
Pembunuh satu keluarga di Banda Aceh divonis hukuman mati
Fransiskus diduga tembak istri dan 2 anaknya karena ogah bercerai
'Cara Saudi menyembunyikan pembunuhan ini adalah yang terburuk dalam sejarah'