Demi RUU Tax Amnesty, pemerintah dan DPR turuti syarat PKS
Salah satu hasil rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi adalah penyesuaian RUU Tax Amnesty dengan undang-undang lain.
Ketua DPR Ade Komarudin menjelaskan salah satu hasil rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi adalah penyesuaian RUU Tax Amnesty dengan undang-undang yang lain. Beberapa di antaranya yaitu UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) dan RUU tentang Lalu Lintas Devisa.
"Kita ada kesepahaman bahwa setelah membahas undang-undang ini kemudian nanti dilanjutkan akan pembahasan RUU KUP dan juga RUU Tentang Lalu Lintas Devisa," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/4).
Politikus Golkar ini menjelaskan, tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) untuk merumuskan dua undang-undang tersebut berada di komisi XI DPR. Dalam hal ini pemerintah juga menyepakati untuk dibahas.
Memang pembahasan UU KUP tersebut atas prasyarat dari fraksi PKS. Namun undang-undang tersebut sudah mengalami empat kali revisi dan revisi terakhir ialah di UU Nomor 16 Tahun 2009.
Selain berlanjut pada pembahasan dua undang-undang tersebut, RUU Tax Amnesty harus memberikan kenyamanan para pengusaha. Sebab hanya dengan begitu uang yang disimpan di luar negeri akan mudah kembali.
"Juga memberikan rasa aman, jangan juga nanti mereka men-declare ada masalah secara hukum. Itu juga tadi pesan yang disepakati bersama," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam menyampaikan dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan HAM di Kompleks DPR-RI Senayan Jakarta, Selasa (12/4).
“Kita memiliki persoalan perpajakan secara struktural seperti rendahnya tax ratio, rendahnya ketaatan wajib pajak, serta lemahnya pengadilan pajak kita. Sehingga enforcement force pajak kita lemah. Ini harus diselesaikan terlebih dahulu melalui reformasi perpajakan. Selain institusi yang diperkuat, regulasinya juga kita perbaiki terus lewat revisi UU KUP,” jelas Ecky.
Baca juga:
DPR kebut pembahasan RUU Tax Amnesty pekan depan
Jokowi minta DPR kebut pembahasan RUU Tax Amnesty
Jokowi minta RUU Tax Amnesty tak ditunggangi wajib pajak nakal
Fadli Zon minta RUU Tax Amnesty diikuti revisi UU Lalu Lintas Devisa
Presiden dan DPR rapat konsultasi soal RUU Tax Amnesty, Fahri absen
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Bagaimana cara DPR RI memastikan kinerja BUMN yang mendapat PMN? Komisi XI DPR RI akan meminta BPK RI melakukan Audit Kinerja LPEI dan bisnis model yang baru guna memastikan keberlanjutan kinerja LPEI," ujarnya.
-
Apa yang dipuji oleh DPR terkait pengamanan Pemilu 2024? Lebih Kondusif, DPR Puji Pengamanan Pemilu 2024 Pemandangan ini berbeda apabila dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas umum.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Kapan pengukuhan pengurus DPP PKB periode 2024-2029? Namanya akan jadi kejutan dan diumumkan berbarengan saat pengukuhaan/pelantikan pengurus DPP PKB periode 2024-2029," pungkasnya.