Demo 1812 Polisi Amankan 155 Orang, 22 Reaktif Covid Dibawa ke Wisma Atlet
Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap 22 orang yang reaktif tersebut. Sehingga, Yusri belum bisa menjelaskan secara rinci dari mana saja mereka berasal.
Polda Metro Jaya telah melakukan Operasi Kemanusiaan bersama dengan TNI serta stakeholder terkait lainnya. Razia ini dilakukan di sejumlah wilayah hukum Polda Metro Jaya dan perbatasan masuk Jakarta.
Hasilnya, sebanyak 22 orang yang ingin melakukan atau mengikuti aksi 1812 diketahui reaktif Covid-19. Sehingga, mereka langsung dirujuk ke Wisma Atlet, Jakarta Pusat.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Siapa yang ikut demo di KPU selain Mayjen Purn Sunarko? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Kenapa Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Soenarko menjelaskan, tuntutan yang akan disuarakan adalah mendesak agar KPU tidak mengumumkan hasil pemilu yang dianggapnya curang. Soenarko pun berharap, aksinya nanti bisa menjadi pengingat bagi penyelenggara pemilu.
"Sampai dengan saat sekarang ini, ada 22 yang reaktif yang sekarang kita rujuk langsung ke Wisma Atlet. Nah ini menandakan bisa jadi kerumunan, bisa jadi klaster di kerumunan 22 ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap 22 orang yang reaktif tersebut. Sehingga, Yusri belum bisa menjelaskan secara rinci dari mana saja mereka berasal. "Ini masih kita datakan semua, kita masih datakan semua tetapi ke 22 orang ini," ujarnya.
"Nanti pelan-pelan, ini baru kita selesai. Kita akan sampaikan kita masih mendata semua, sekarang sudah ada di Wisma Atlet," sambungnya.
Nantinya, mereka yang akan dikirim ke Wisma Atlet akan dilakukan pemeriksaan kembali yakni secara swab. "Kita rujuk ke Wisma Atlet, untuk kita lakukan standard prokes. Kita akan lakukan swab di sana, kalau sampai reaktif akan kita rawat, isolasi," ungkapnya.
155 Orang Diamankan
Selain itu, Yusri menyebut, pihaknya juga mengamankan 155 orang saat melakukan Operasi Kemanusiaan. Dari jumlah tersebut, ada beberapa yang kedapatan membawa senjata tajam.
"Dari 155 yang kita amankan, ada yang ditemukan membawa ganja. Di daerah Depok ada juga yang ditemukan membawa sajam," sebutnya.
Menurutnya, data tersebut masih bisa bertambah lagi. Karena, pihaknya masih melakukan Operasi Kemanusiaan tersebut.
"Data terakhir sampai sekarang ini, dan ini masih berkembang lagi 155 ini yang sudah kita amankan bahkan kita lakukan juga 3T terhadap yang bersangkutan," katanya.
Yusri menerangkan, sajam yang dibawa oleh peserta unjuk rasa bahkan sampai melukai dua anggota kepolisian. Keduanya, saat itu hendak membubarkan massa yang berkerumun di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta.
"Bahkan ada anggota yang terluka karena terkena samurai pada saat pembubaran di depan kantor Gubernur," ujar dia.
(mdk/eko)