Demo Sopir Truk Batubara Memanas, Jendela Dilempari dan Desak Gubernur Jambi Keluar
Mereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
Mereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
- Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Negara
- Demo di Kantor Gubernur Jambi Ricuh, Ibu Hamil Lima Bulan Terinjak Aparat
- Demo Sopir Batubara Rusak Kantor Gubernur, Pemprov Jambi Lapor ke Polisi
- Sopir Ramai-Ramai Demo, Aturan Truk Melintas Jl Parung Panjang Tak Berubah Tetap Pukul 22.00-05.00
Demo Sopir Truk Batubara Memanas, Jendela Dilempari dan Desak Gubernur Jambi Keluar
Ratusan sopir truk angkutan batubara di Provinsi Jambi melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jambi. Unju rasa berujung ricuh. Massa melempari batu ke Kantor Gubernur Jambi.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Senin (22/01), kemarahan massa dengan melempari batu membuat jendela kaca di kantor gubernur Jambi pecah dan rusak.
Luapan amarah para sopir sebagai bentuk kekecewaan mereka pada Gubernur Jambi Al Haris karena tidak mau menemui sopir angkutan batubara tersebut selama mereka berorasi.
Tampak di lokasi, pecahan kaca berserakan dan jendela mengalami rusak para.
Kronologi Ricuh
Awalnya demo berjalan tenang hingga terjadi aksi saling dorong antara massa dengan petugas keamanan yang berjaga. Massa memaksa masuk ke kantor gubernur.
Karena dihalau, mereka kemudian melempari petugas dengan botol dan sampah.
Namun, Al Haris tak kunjung keluar dari kantornya. Massa makin beringas. Mereka mulai melempar batu ke arah jendela kantor gubernur yang mengakibatkan kaca pecah.
Untuk menghentikan aksi tersebut, kepolisian terpaksa menggunakan water canon. Bukannya mundur, para pengunjuk rasa malah balik menyerang mobil water canon dengan batu yang lebih besar.
Tidak hanya merusak kaca jendela kantor gubernur dan mobil water canon, lemparan batu pengunjuk rasa juga mengenai lampu taman utama sehingga jatuh. Beruntung tidak ada yang tertimpa pecahan kaca lampu taman berukuran besar tersebut.
Sopir angkutan batubara menuntut Gubernur Jambi Al Haris untuk memenuhi tuntutan mereka. Yaitu, akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
"Kami ini sudah tidak makan. Kami ini rakyat sudah sansaro. Kami ini sudah satu bulan menunggu," kata sopir angkutan batubara yang ikut aksi di depan Kantor Gubernur Jambi.
Menurutnya, banyak janji Al Haris hanya isapan jempol belaka. "Tidak ada perubahan. Kami akan bertahan sampai empat hari jika tidak ada keputusan yang jelas," kata sopir itu menantang.