Demo tolak eksekusi perkebunan ricuh, 27 pendemo diamankan polisi
Massa juga mendesak agar Pemprov Sumut untuk mengeksekusi 20 perusahaan lain di Simangambat Ujung Batu.
Aksi unjuk rasa menentang eksekusi perkebunan di hutan Register 40 yang digelar di depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro, Medan, Senin (11/5), berujung bentrok. Pendemo dan petugas saling melempar batu, sehingga 27 orang pendemo diamankan.
Sebelum bentrokan terjadi, puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi mahasiswa Pemuda Parsadaan Simangambat Ujung Batu berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut. Mereka melakukan aksi di sana setelah berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol.
Pengunjuk rasa menyatakan menolak eksekusi perkebunan di hutan Register 40 kawasan Simangambat Ujung Batu, Padang Lawas Utara (Paluta). Mereka menuntut agar lahan itu dikembalikan kepada masyarakat.
Mereka juga memohon agar pemerintah meninjau kembali penetapan tapal batas Register 40. Pendemo juga meminta tanggung jawab Gubernur, DPRD, Kapolda dan Kajati Sumut, agar tidak melaksanakan eksekusi manajemen perkebunan di lahan Register 40.
"Kami menolak eksekusi lahan karena masih adanya tumpang tindih dalam perkara eksekusi itu," jelas koordinator aksi, Mangaraja Halongonan Harahap.
Selain itu, massa juga mendesak agar Pemprov Sumut untuk mengeksekusi 20 perusahaan lain di Simangambat Ujung Batu.
"Perusahaan-perusahaan itu tidak memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," sambung Mangaraja.
Aksi unjuk rasa seketika ricuh. Mahasiswa terlibat baku lempar dengan polisi dan Satpol PP. Kedua pihak terluka.
"Awalnya pendemo itu istirahat pas salat zuhur. Tiba-tiba ada lemparan dari halaman kantor gubernur. Mahasiswa terpancing, mereka melempari ke dalam, sehingga bentrok terjadi," kata Devis Karmoy, seorang saksi mata.
Petugas Satpol PP dan polisi yang berjaga di sana pun terpancing keluar. Mereka menangkap pendemo dan memukuli beberapa di antaranya hingga babak belur.
"Yang aku lihat 5 orang yang ditangkap Satpol PP langsung dipukuli hingga babak belur. Bahkan ada yang berpakaian PNS yang ikut memukul," sambung Devis.
Selain itu, petugas mengamankan puluhan orang lainnya. Total 27 orang diserahkan ke Satreskrim Polresta Medan.