Demo warga berakhir anarkis, Alex Noerdin sesalkan sikap Bupati Muratara
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyesalkan sikap Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Syarif Hidayat yang tidak berada di tempat saat unjuk rasa dari Forum Muara Rupit dan Lawang Agung (Formula). Akibatnya, demo berakhir anarkis berupa penyegelan kantor bupati dan pemblokiran Jalan Lintas Timur (Jalinsum).
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyesalkan sikap Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Syarif Hidayat yang tidak berada di tempat saat unjuk rasa dari Forum Muara Rupit dan Lawang Agung (Formula). Akibatnya, demo berakhir anarkis berupa penyegelan kantor bupati dan pemblokiran Jalan Lintas Timur (Jalinsum).
Menurut Alex, permasalahan di kabupaten hasil pemekaran Musi Rawas itu semestinya tidak berlarut-larut, jika segera ditangani dengan bijak. Apalagi, warga tidak menuntut banyak, kecuali pembangunan yang tidak merata.
"Harus diselesaikan oleh mereka (Pemkab Muratara). Kebetulan massa mau ketemu bupati tapi tidak ada, Sekda tidak ada. Saya minta bupati segera pulang, urusi dulu," ungkap Alex, Senin (25/9).
Alex mengaku paham dengan perangai warga Muratara. Tidak heran jika aksi itu berakhir dengan penyerangan kantor bupati, pengusiran pegawai dan pemblokiran jalan.
"Saya tahu sifat dan watak orang-orang di sana, perangainya. Laporannya ada kaca kantor pecah dan PNS disuruh pulang," kata Alex.
Dari informasi yang diterima, Alex mengatakan, ada enam tuntutan yang disampaikan massa kepada bupati. Salah satu di antaranya meminta pembangunan monumen rakyat Muratara dalam memperjuangkan pemekaran yang menimbulkan beberapa korban jiwa.
"Kalau dinilai perlu dan ada dananya, silakan saja. Memang waktu peristiwa berdarah saat itu, saya datang ke sana, ada beberapa orang meninggal," kata dia.
"Saya sudah telepon Dandim dan Kapolres untuk amankan situasi biar kondusif," sambungnya.