Rekonsiliasi Antar-Parpol Diyakini Bikin Suasana Sejuk Usai Pemilu 2024
Perlu ada pertemuan antara perwakilan partai politik, termasuk tokoh-tokoh nasionalis dan agamis.
Seluruh pihak telah selesai berkompetisi perlu melakukan rekonsiliasi secara arif dan bijaksana.
Rekonsiliasi Antar-Parpol Diyakini Bikin Suasana Sejuk Usai Pemilu 2024
Pemilu 2024 tinggal menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU. Seluruh pihak selesai berkompetisi perlu melakukan rekonsiliasi secara arif dan bijaksana.Guru Besar Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya, Khairil Anwar mengatakan, langkah pertama rekonsiliasi dapat dimulai dari antar-partai politik yang sempat berbeda dalam menentukan dukungan dan pandangan.
"Keadilan, toleransi, dan inklusivitas harus menjadi landasan utama bagi masyarakat dalam melangkah pasca-Pemilu," ujar Khairil dalam keterangannya, Minggu (25/2).
Dia menilai pendewasaan masyarakat dalam berpolitik masih belum matang.
Kesadaran akan pentingnya peran aktif sebagai warga negara khususnya melalui hak pilih perlu ditingkatkan.
"Saya berharap masyarakat dapat memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap arti kebangsaan dan tanggung jawab dalam memilih pemimpin."
tutur Ketua Umum majelis Ulama Indonesia provinsi Kalimantan Tengah ini.
merdekacom
Khairil berharap semua pihak bisa menerima hasil Pemilu. Meskipun ajang lima tahunan ini telah berakhir dan banyak orang memiliki pilihan yang berbeda dengan keluarga ataupun temannya, tetapi semangat persatuan serta persaudaraan harus tetap dijaga.Imam Besar Masjid Darussalam (Islamic Center) Palangkaraya ini memandang masa depan dengan ekspektasi agar proses rekonsiliasi dapat memperbaiki dan menyatukan bangsa. Serta memastikan presiden terpilih akan melayani seluruh rakyat tanpa memandang suku, agama, atau kelompok tertentu.
"Dengan kesadaran yang tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan, saya berharap agar Indonesia dapat menghadapi masa depan dengan persatuan dan keharmonisan yang kokoh."
harap Khairil.
Khairil juga mengusulkan adanya pertemuan antara perwakilan partai politik, termasuk tokoh-tokoh nasionalis dan agamis. Seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Haedar Nashir."Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan mempersatukan pasca-Pemilu," tandasnya.