Densus 88 Tambah 3 Orang Masuk DPO di Jakarta, Total 6 dan 1 Sudah Serahkan Diri
diamankan ke Mapolsek Metro Setiabudi. Ia diamankan pada Kamis (8/4) kemarin sekitar pukul 23.00 Wib.
Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror kembali memasukkan tiga orang lagi ke dalam Datar Pencarian Orang (DPO). Sehingga, total sebanyak enam orang yang kini sedang diburu di wilayah DKI Jakarta.
"Hasil pemeriksaan tim penyidik Densus 88 telah menambahkan 3 DPO lagi yang sebelumnya ada 3 DPO, sehingga berjumlah 6 DPO yaitu NF, ARH, YI, W, S dan SA. ini dari 3 DPO bertambah menjadi 6 DPO," kata Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/4).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
Selain itu, dari enam orang yang masuk DPO. Satu DPO atas nama Nouval Farisi (NF) telah diamankan ke Mapolsek Metro Setiabudi. Ia diamankan pada Kamis (8/4) kemarin sekitar pukul 23.00 Wib.
"Tadi malam hari Kamis tanggal 8 April 2021 pukul 23.00 WIB, telah diamankan 1 tersangka atas nama NF. Diamankan saudara NF hasil dari informasi orangtuanya sendiri kepada Polsek Setiabudi," ujarnya.
"Sehingga penyidik dari Polsek Setiabudi turun ke rumah saudara NF untuk mengamankan dan menyerahkan ke Densus 88," sambungnya.
Ramadhan menegaskan, jika Nouval tidak menyerahkan diri melainkan dijemput oleh aparat kepolisian di kediamannya. Ia dijemput polisi setelah pihaknya mendapatkan informasi dari keluarga Nouval.
"Orangtuanya memberi informasi tentang keberadaan anaknya. Jadi kalau menyerahkan diri dia datang, tapi ini orangtuanya memberikan informasi tentang keberadaan anaknya," tegasnya.
"Sehingga tim Reserse dari Polsek Setiabudi datang ke rumahnya untuk mengamankan. Jadi bukan menangkap ya, mengamankan. Selanjutnya menyerahkan ke Densus 88 yang memiliki kewenangan penyidik tindak pidana terorisme," tutupnya.
Sebelumnya, Seorang terduga teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bernama Nouval Farisi menyerahkan diri ke Mapolsek Metro Setiabudi, Jakarta Selatan. Ia diketahui menjadi DPO Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror.
Informasi penyerahan diri yang dilakukan oleh Nouval ini dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah.
"Iya benar, dini hari tadi," kata Azis saat dikonfirmasi, Jumat (9/4).
Namun, Azis belum menjelaskan secara rinci terkait Nouval yang menyerahkan diri ke Mapolsek Metro Setiabudi, Jakarta Selatan.
Diketahui, informasi penyerahan diri Nouval ini beredar di media sosial Instagram milik @cetul.22. Dalam akun itu disebutkan, jika Nouval menyerahkan diri ke Mapolsek Metro Setiabudi diantar orangtuanya.
"Pada Kamis 8 april 2021 Pkl 23.00 Wib, Seorang warga yg bernama Nauval Farisi (DPO dalam tindak pidana Teroris) tiba di Polsek Metro Setiabudi bersama orangtua dan keluarga," tulis akun tersebut.
Nauval Farisi datang ke Polsek Setiabudi untuk menyerahkan diri terkait dengan klarifikasi adanya DPO dalam perkara tindak pidana terorisme yg dikeluarkan oleh Detasemen khusus 88 Mabes Polri.
Nauval Farisi memberikan pengakuan kepada penyidik Polsek Metro Setiabudi, bahwa dia tidak mengetahui adanya DPO Terorisme yg dikeluarkan oleh Detasemen khusus 88 Mabes Polri terhadap dirinya.
Nauval Farisi mengetahui telah menjadi DPO Terorisme setelah orang tua kandungnya Bpk.Hambali menemui yg bersangkutan di Masjid Atta’Awun Cisarua Jawa Barat pada hari Kamis 8 April 2021, sekira Pkl 18.30 Wib.
Lanjut Orang tua Nauval Farisi, mengajak untuk menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian Polsek Metro Setiabudi. Sampai dengan pagi ini Jumat tgl 9 April 2021, Sdr. Nauval Farisi masih di Polsek Metro Setiabudi guna dimintai Keterangan.
Baca juga:
Densus 88 Gerebek Rumah di Pasar Rebo Jakarta Timur, 1 Terduga Teroris Ditangkap
Densus 88 Geledah Rumah Warga di Kota Yogyakarta Sita Rompi dan Buku
DPO Kasus Teroris Nouval Farisi Serahkan Diri ke Polsek Setiabudi
Marak Aksi Terorisme di Indonesia, Begini Tanggapan Tokoh Sedulur Sikep
Gaet Pemuka Agama, Begini Cara Garut Cegah Radikalisme
Jadi DPO Densus 88, Terduga Teroris NF Sempat Cairkan Dana Bansos Tunai dan Sembako