Densus 88 turun tangan cari pelaku penembakan 3 polisi di Bima
Tim Densus 88/Antiteror Polri kini tengah menelusuri pelaku kasus penembakan terhadap tiga polisi di Kabupaten Bima itu.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri kini tengah menelusuri pelaku kasus penembakan terhadap tiga polisi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kepala Bidang Humas Polda NTB AKBP Suryo Saputro saat ditemui dikantornya, Mataram, Selasa, mengatakan Densus 88/Antiteror dalam hal itu berkoordinasi dengan Polda NTB dan Polres Kabupaten Bima.
"Kasus ini prioritas utama kami untuk segera diungkapkan. Jadi, koordinasi lebih ditingkatkan dengan Tim Densus 88/Antiteror Polri," ucapnya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
Saat ditanyakan terkait pengembangan kasus tersebut, Suryo mengakui bahwa pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi yang ada keterkaitannya dengan korban.
"Sejauh ini kami terus mendalami kasusnya, ada pengembangan informasi yang kami dapatkan dari para saksi. Namun, selebihnya wewenang Densus 88/Antiteror dalam menyampaikannya," kata Suryo.
Mengenai keterkaitan pelaku penembakan terhadap tiga anggota polisi dengan para tersangka yang ditangkap di Bima pada dua pekan lalu oleh Tim Densus 88, Suryo belum bisa memastikan hal itu.
"Tim yang menangani itu adalah Tim Densus 88/Antiteror dan penyidik dari Mabes Polri. Fungsi kami hanya mendukung mereka," ujarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan Tim forensik, diketahui bahwa anak peluru yang bersarang di tubuh tiga Anggota kepolisian telah terdeteksi berasal dari satu jenis senjata. Namun, seperti diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian belum bisa memastikan penembak tiga anggota di Bima itu hanya satu orang pelaku.
Tiga anggota polisi di Bima yang tewas tertembak yakni Ipda Hanafi, pada 28 Maret 2014 di Jalan Sultan Muhammad Salahudin Kota Bima, Bripka M Yamin tanggal 2 Juni 2014 di dekat rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, dan korban terakhir Iptu Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi, di Wera, Kabupaten Bima, pada Sabtu 16 Agustus 2014.
Baca juga:
Lagi-lagi, anggota polisi di Papua ditembak mati
Pembunuh tiga polisi di Bima diduga pelakunya sama
Kapolri sebut penembak polisi di Bima teroris
Rentetan penembakan polisi dalam 6 bulan di Bima
Mabes Polri belum terima kronologi penembakan kapolsek di Bima
Mabes Polri benarkan kapolsek di Bima tewas ditembak
Kapolsek Ambalawi Bima tewas ditembak di kepala
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.