Densus Dalami Pengakuan Terduga Teroris saat Dibaiat Dihadiri Munarman FPI
Apabila benar adanya keterkaitan Munarman terkait yang disampaikan Aulia, maka Densus akan melakukan proses sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror masih mendalami pernyataan salah satu anggota teroris atas nama Ahmad Aulia yang mengaku saat dibaiat dihadiri oleh Jubir FPI Munarman. Diketahui, Densus 88 telah mengamankan 19 teroris di Makassar beberapa waktu lalu.
"(Pengakuan teroris tentang Munarman) Itu terjadi pada tahun 2015, tentunya Densus masih mendalami ini," kata Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/2).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Siapa yang baru saja dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
Apabila benar adanya keterkaitan Munarman terkait yang disampaikan Aulia, maka Densus akan melakukan proses sesuai dengan undang-undang yang berlaku. "Apabila memang yang bersangkutan ada keterlibatan tentunya Densus akan memproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Jenderal bintang satu ini menegaskan, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan terhadap siapa pun yang terlibat atau berkaitan dengan terorisme atau pun tindak pidana lainnya.
"Yang jelas siapapun terlibat terhadap suatu tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggungjawaban hukumnya, siapapun dia," tegasnya.
"Apabila kasus di Makassar ternyata melibatkan pemimpin FPI, tentunya hal ini pun tidak menutup kemungkinan Densus 88 akan melakukan langkah-langkah penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkasnya.
19 Terduga Teroris di Makassar Anggota FPI
Sebelumnya, diketahui bahwa ke-19 tersangka teroris yang berhasil diamankan di Makassar merupakan kelompok teroris yang sama dengan terafiliasi kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan juga menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar.
"Dari 19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota Front Pembela Islam di Makassar," kata Rusdi saat jumpa pers di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2).
Tidak hanya menjadi anggota FPI, kata Rusdi, ke-19 orang tersebut juga aktif terlibat dalam kegiatan organisasi yang dilakukan FPI, di Kota Makassar.
"Mereka sangat aktif dalam kegaiatan FPI yang ada di Makassar. Tentunya kelompok ini akan di tindaklanjuti untuk menyelesaikan permasalahan aksi teror di Indonesia," ungkapnya.
Rusdi mengatakan kelompok JAD yang berada di Makassar ini merupakan kelompok teroris yang berhasil diamankan Densus 88 Antiteror Polri, pada 6 dan 7 Januari 2021 lalu. Mereka adalah kelompok teroris JAD yang terafiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.
"Untuk kelompok Makassar yang 19 orang ini tentunya telah dilakukan penegakan hukum 6 dan 7 Januari 2021 kelompok ini juga kelompok Jamaah Anshor Daulah berafiliasi pada ISIS," ujarnya.
Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan jika pada operasi Tim Densus 88 Antiteror di kompleks Villa Mutiara Biru terdapat 21 tersangka teroris yang berhasil diamankan. Namun terdapat 2 orang yang tewas usai mencoba melawan petugas.
"Sekali lagi 19 orang ini berafiliasi kepada ISIS. Kemudian untuk 2 jenazah yang meninggal pada penindakan penegakan hukum telah dimakamkan di Makassar semuanya," jelasnya.
Tanggapan Munarman Soal 19 Teroris Makassar
Pada kesempatan yang berbeda, Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menegaskan bahwa dirinnya tidak mengenal maupun mengetahui ke-19 terduga teroris yang disebut pihak kepolisian turut aktif menjadi Anggota FPI, Makassar.
"Saya tidak kenal," singkat Munarman saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (4/2).
Munarman pun engga untuk berkomentar lebih lanjut terkait ke-19 teroris yang disebut-sebut turut menjadi anggota dan aktif dalam kegiatan FPI.
"Suka suka mereka lah mau bikin cerita apa saja," ujarnya.
Kemudian, dia pun merasa aneh apabila kasus teroris ini masih dikaitkan dengan FPI. Lantaran saat ini organisasi besutan Habib Rizieq Syihab pun telah dibubarkan oleh pemerintah
"FPI sudah dibubarkan sama mereka kok malah nyasar ke FPI lagi. Kok mau sih?" tanya Munarman.
(mdk/eko)