Depan Panglima Kodam, Jenderal TNI Andika Marah Ada Iuran di Lembaga Pendidikan
Di hadapan para Panglima Kodam, Andika menegaskan tak ingin lagi ada laporan mengenai penarikan iuran.
Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa menerima laporan adanya penarikan iuran dalam penyelenggaraan pendidikan Akademi militer di Angkatan Darat. Laporan tersebut membuat Andika marah.
Di hadapan para Panglima Kodam, Andika menegaskan tak ingin lagi ada laporan mengenai penarikan iuran. Dia pun akan bertindak tegas kepada para komandan jika penarikan iuran masih dilakukan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa saja alutsista baru yang diterima TNI AU untuk menambah kekuatan pertahanan? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Berikut ulasannya.
Iuran Tak Ada di Pendidikan Zaman Dulu
Instagram @jayalah.negriku ©2021 Merdeka.com
Andika Perkasa nampak kecewa mendengar adanya iuran kepada calon TNI saat menjalankan pendidikan militer. Dia bahkan membandingkan Pendidikan Militer di eranya kala itu yang bebas dari iuran.
"Saya tidak ingin lagi ada iuran, apa pun alasannya. Kita dulu waktu pendidikan, pendidikan pertama enggak ada itu iuran-iuran. Dinas Asops (TNI) dalam hal ini sudah merencanakan, ada uang makan, ada uang saku atau apa pun namanya. Sebelum dilantik sudah ada," kata Andika seperti dikutip dari laman Instagram akun @jayalah.negriku.
Tidak Memanjakan TNI
Menurutnya, zaman dulu tak memanjakan calon tentara. Kurangnya logistik perorangan, menjadi salah satu bentuk latihan. Sehingga tidak bisa menjadi alasan bagi para oknum untuk meminta iuran.
"Itu semua sudah cukup, bahwasanya sepatunya kurang ya enggak apa-apa. Bisa kita dulu. Dan itu menjadi bagian dari cara kita berlatih. Kita nyuci malam-malam setelah kegiatan, jangan maunya cadangannya banyak," terang Andika.
Para Komandan Ikut Tanggung Jawab
Tentara itu Sebagian Besar Orang Menengah ke Bawah
Andika berharap kasus iuran itu bisa segera ditindaklanjuti. Hal ini sebagai upaya memperbaiki kondisi TNI AD.
"Di Akmil, di Seskoad kita harus perbaiki. Enggak perlu dikoordinir, kalau mereka mau jajan, buka masing-masing. Enggak usah pakai dikoordinir, sehingga enggak ada 'petualang-petualang' (oknum peminta iuran)," ujar Andika.
Instagram @jayalah.negriku ©2021 Merdeka.com
Apalagi seperti diketahui, bahwa sebagian besar calon tentara itu berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sehingga terlalu tega jika masih diminta iuran.
"Kalau saya masih dengar ada laporan tadi (iuran), saya anggap Komandannya tahu. Berarti akan ada konsekuensi. Sudahlah, kasihan yang mengikuti pendidikan itu enggak semuanya orang berada. Kalau berada, ngapain jadi tentara. Mayoritas mereka dari menengah ke bawah," tegasnya.
Ancaman Bagi Komandan
Instagram @jayalah.negriku ©2021 Merdeka.com
Andika memberi waktu dua minggu kepada para komandan untuk segera bertindak terkait penarikan iuran kepada calon tentara. Dia meminta para komandan bergerak menelusuri sampai ke akarnya.
"Kalau masih saya terima laporan, awas. Saya kasih waktu dua minggu, masing-masing Komandan tadi beresin, telusuri sampai ke bawah. Siap-siap saja dan jangan ragukan keseriusan saya," pungkasnya.
Video Ketegasan KSAD Andika Perkasa
Berikut video ketegasan KSAD Andika Perkasa terkait laporan iuran di Akademi Militer Angkatan Darat.