Depresi dituduh menyerobot lahan, petani gantung diri
Pihak keluarga menolak dilakukan visum oleh pihak kepolisian karena diyakini meninggal karena gantung diri.
Seorang petani yang dilaporkan ke polisi atas tuduhan melakukan penyerobotan tanah nekat gantung diri hingga tewas. Kasat Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kendari AKP Agung Basuki di Kendari, mengatakan bahwa korban Nehe (53) nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
"Istri korban bercerita bahwa beberapa hari terakhir suaminya (korban) melamun, seperti ada yang membebani pikirannya," kata Kasat Agung seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/9).
Dia menduga korban stres atas tuduhan melakukan penyerobotan tanah yang saat ini sudah ditangani pihak kepolisian. Korban ditemukan tergantung dalam kamar rumah sekitar pukul 13.30 Wita oleh anaknya sendiri.
Istrinya korban Tehe (50) mengatakan suaminya dituduh menyerobot tanah orang.
"Saya minta korban bersabar menghadapi laporan polisi atas tuduhan penyerobotan tanah karena hal tersebut tidak benar," kata Tehe.
Bagaimana mungkin dituduh menyerobot sementara tanah ukuran 25 meter X 100 meter diolah turun temurun. Ini tanah warisan dari orang tua, tambah Tehe.
Namun, ajal tidak bisa ditolak karena pagi sekitar pukul 08:00 Wita korban masih menyempatkan diri mengantar cucunya ke sekolah Taman Kanak Kanak tidak jauh dari rumah korban.
"Pagi masih sempat antar cucunya. Saya berangkat kerja di bangsal pencetakan batu bata. Ternyata suamiku nekat mengakhiri hidupnya," katanya.
Pihak keluarga menolak dilakukan visum oleh pihak kepolisian karena diyakini meninggal karena gantung diri dengan seutas tali nilon.