Deretan Alutsista TNI Berkelas Dunia Buatan Indonesia
Beberapa alutsista TNI dibuat oleh anak bangsa. Bahkan alutsista buatan Indonesia dilirik dunia:
Indonesia telah mampu membuat alat utama sistem senjata atau alutsista berkelas dunia. Bahkan, banyak alutsista TNI buatan dalam negeri.
Kebutuhan alutsista kini tidak sepenuhnya mengandalkan negara lain. Dalam beberapa kebutuhan alutsista TNI membeli dari dalam negeri sendiri. Kualitasnya tak kalah dengan buatan negara maju.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Berikut ini persenjataan TNI berkelas dunia yang dibuat oleh orang-orang Indonesia sendiri:
Kapal Selam Alugoro 405
Pembuatan Alugoro-405 butuh waktu sekitar dua tahun sejak 2017. Pengerjaan awalnya dilakukan bekerjasama antara PT PAL Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) dengan proses Transfer of Technology (TOT).
Spesifikasi umum Kapal Selam Alugoro 405 adalah berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.
Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.
Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M)
KCR 60 M dirancang oleh Divisi Desain PT PAL Indonesia. Ini merupakan kapal perang hasil pengembangan dari kapal perang tipe Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter. Kapal perang ini dilengkapi dengan senjata kaliber 20 mm dan peluncur rudal anti kapal-kapal permukaan. Kapal ini juga mampu berlayar selama 5 hari dengan kecepatan jelajah 20 knots dan membawa 55 personel.
KCR 60 M ini biasanya bertugas menjaga perbatasan wilayah laut. Kapal perang ini ternyata menjadi incaran beberapa negara, seperti Malaysia dan Filipina.
Jip Tempur P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)
Kendaraan taktis ini asli buatan Indonesia yaitu PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). P6 ATAV milik Satuan Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU. Sebagai kendaraan serbu, P6-ATAV dilengkapi dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting.
Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil. P6 ATAV menggunakan transmisi otomatis dengan dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar sebesar 120 liter.
Ketika kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Kecepatan maksimum mencapai 120 kilometer per jam di kondisi jalan mulus. Dengan bobot hanya sekitar 2 ton, kendaraan ini bisa dibawa menggunakan Hercules atau digantung ke helikopter berat.
Panser Badak
Indonesia punya panser badak yang lebih hebat dibandingkan panser tarantula buatan Korea Selatan. Kelebihannya ada pada manuvernya.
"Kelebihannya pada manuvernya yang lebih tinggi. Bentuknya sesuai dengan karakteristik Asia," kata Kadep komunikasi Pindad Sena Maulana.
Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower. Panser ini mampu mencapai kecepatan hingga 90 kilometer per jam.
Sistem transmisi dari panser Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan tinggi 2,9 meter, Badak Pindad memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600 kilometer.
Panser badak juga dilengkapi Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
Pesawat CN-245
Kali ini pesawat buatan anak bangsa dari PT Dirgantara Indonesia (DI) yang menjadi langganan beberapa negara, seperti Senegal dan pakistan. Pesawat buatan Bandung ini mampu mengakomodasi 4 mission console, mendeteksi target yang kecil, dilengkapi dengan FLIR (Forward Looking Infrared) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.
CN 235 bisa lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal. Kemudian pesawat ini memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit, multihop Capability Fuel Tank atau teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
Tak hanya itu saja, CN235 juga dilengkapi dengan Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.