Deretan Kasus Pernah Jerat Buchtar Tabuni, Tersangka Makar di Papua
Buchtar Tabuni pernah terjerat beberapa kasus beberapa tahun yang lalu
Buchtar Tabuni menjadi salah satu aktivis Papua Barat yang paling gencar mengkampanyekan kemerdekaan Papua. Wakil Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) ini sempat menjalani proses hukum beberapa kali. Meski begitu, ia tetap tidak jera untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat.
Berikut kasus-kasus hukum yang pernah menjerat Wakil Ketua ULMWP Buchtar Tabuni:
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Dimana letak Papua Nugini? Terdapat Guinea, Papua Nugini atau Papua New Guinea, Guinea-Bissau, serta Equatorial Guinea sebagai negara-negara penyandang nama ini. Menariknya, berbeda dari tiga negara lain yang berada di Afrika Barat, Papua Nugini terdapat di wilayah Pasifik yang sangat jauh.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
Ditangkap karena Berencana Gelar Demo Sepekan
Buchtar Tabuni pernah ditangkap kepolisian Jayapura pada 2013 lalu. Penangkapan tersebut diduga masih berhubungan dengan rencana aksi demo KNPB dan Parlemen National West Papua (PNWP) selama sepekan lebih di ibu kota Provinsi Papua untuk mendukung bangsa Papua Barat masuk dalam keanggotaan Melanesian Spearhead Group (MSG).
Saat itu Buhtar Tabuni menyatakan tetap akan menggelar aksi demo mendukung Papua Barat masuk dalam keanggotaan Melanesian Spearhead Group (MSG) meskipun dilarang oleh aparat keamanan.
MSG merupakan sebuah organisasi antar pemerintah, terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru.
Organisasi ini berdiri sejak 1983 dalam suatu pertemuan politik dan pada 23 Maret 2007 para anggota menandatangani persetujuan pembentukan Melanesia Spearhead Group.
MSG bermarkas di Port vila, Vanuatu. Dan Buchtar Tabuni yang juga ketua PNWP bersikeras untuk mendukung Papua Barat masuk kedalam keanggotaan MSG dan memisahkan diri dari Indonesia.
Ditangkap karena Aksi Kekerasan
Tahun 2012 lalu, Buchtar Tabuni yang saat itu menjadi koordinator Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap terkait sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan anggota KNPB. Penangkapan terjadi di kawasan Abepura setelah perwakilan KNPB bertemu komisi A DPR Papua.
"Ada tiga pimpinan KNPB yang kami lakukan penangkapan dan salah satunya Buchtar Tabuni. Mereka ditangkap karena serangkaian aksi kekerasan, diantaranya aksi penikaman yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia," kata Brigjen Paulus Waterpauw yang menjabat sebagai Wakapolda Papua saat itu.
Menurut Wakapolda, penangkapan ini tak jauh dari sosok Buchtar Tabuni yang merupakan penanggung jawab dari organisasi KNPB.
DPO terkait Aksi Demo Anarkis di Jayapura
Buchtar Tabuni yang masih menjadi Pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saat itu dan juru bicaranya Wim Rocky Medlama, masuk daftar pencarian orang Polda Papua guna mempertanggungjawabkan aksi demo anarkis di Kota Jayapura, pada November 2013.
Berdasarkan laporan dan data yang ada, Buchtar Tabuni dan Wim Rocky Medlama paling terlibat dalam mengorganisasikan massa KNPB untuk gelar demo di Expi-Waena yang berujung ricuh.
"Saya harap kedua orang ini bisa segera datang untuk memberikan keterangan terkait demo pekan kemarin," kata Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw.
Sebelumnya, ratusan massa KNPB menggelar demo di Expo-Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Demo tersebut tidak mendapatkan izin karena KNPB adalah organisasi ilegal.
Massa KNPB semula berdemo di dalam anjungan Expo-Waena, tetapi tiba-tiba mereka keluar dan turun ke arah jalan kemudian memukul dan menikam sejumlah warga dan tukang ojek. Buntutnya sembilan orang sempat dirawat di RS Dian Harapan.
Tersangka Perusakan Lapas
Buchtar Tabuni pernah ditangkap karena kasus perusakan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Polsek Abepura tahun 2010 lalu.
"Proses penangkapan didasarkan ada proses hukum kepada yang bersangkutan dan berkasnya sudah dinyatakan P21 oleh Jaksa Penuntut Umum di mana kasus tersebut ditangani penyidik Polsek Abepura terkait pengrusakan di Lapas pada tahun 2010," kata Kombes Boy Rafli Amar yang menjabat sebagai Kepala Bagian Penerangan Umum Polri kala itu.
Perusakan lapas terjadi saat Buchtar Tabuni menjadi tahanan politik di Lapas Kelas II Abepura.
Tersangka Makar Papua
Tahun 2019, Buchtar Tabuni kembali ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus makar Papua. Penangkapannya kali ini diduga terkait dengan aksi-aksi kerusuhan Papua yang terjadi akhir-akhir ini.
Kapolda Papua Irjen Polisi Rudolf Rodja mengatakan Buchtar ditangkap pada Senin (9/9) lalu di salah satu tempat di kawasan di Waena, Papua.
Ketika ditanya tentang pasal yang disangkakan, seperti diberitakan Antara, Kapolda Papua mengatakan, Buchtar dikenakan pasal makar. Namun tidak tertutup kemungkinan akan dikenakan pasal lainnya.
Sebelumnya, penyidik Polda Papua sudah menetapkan dua mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai tersangka, yakni mantan Ketua BEM Fisip Uncen dengan inisial FBK dan Ketua BEM USTJ, yaitu AG. Buchtar Tabuni sendiri merupakan aktivis Papua merdeka.
(mdk/dan)