Deretan Kritik Pedas Megawati Saat Rakernas
Dalam pidatonya Megawati memberikan arahan dan kritikan kepada kader PDIP menjelang Pemilu 2024 nanti.
Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka acara Rakernas yang diselenggarakan di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6).
Dalam pidatonya Megawati memberikan arahan dan kritikan kepada kader PDIP menjelang Pemilu 2024 nanti.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kalian siapa yang berbuat manuver, manuver keluar! Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!" tegas Megawati
Berikut sederet kritikan pedas Megawati dalam Rakernas PDIP:
1. "Tidak ada Koalisi, Kerja sama yes"
Dalam pidatonya Megawati Soekarnoputri mengatakan, kalau politik di Indonesia tidak mengenal koalisi sambil mengingatkan di hadapan presiden Joko Widodo.
"Kita sistemnya adalah presidensial bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lho bapak Presiden (Jokowi) kok bilang Koalisi koalisi koalisi, tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama yes," ungkap Megawati.
Lalu, megawati mengingatkan kader PDIP bila masih ada yang berbicara koalisi sebaiknya keluar dari partai. Karena dianggap tidak paham sistem ketatanegaraan.
2. Dibilang Ibu Komunis
Mantan Presiden Indonesia itu mengaku heran yang mengatakan kalau dibilang Komunis.
"Saya itu sangat heran selalu dikonotasikan dengan komunis, saya sampai bingung sendiri di zaman susah saya lalu saya dibilang itu ibu komunis aduh saya itu sampai mikir namanya saja PDIP jadi komunisnya itu di mana?"sautnya.
Padahal partai yang dipimpinnya itu dari parpol kecil menempatkan kata 'perjuangan' sesuai namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
3. Usir Kader Zona Nyaman
Partai PDIP sering disematkan dengan julukan partai wong cilik dan sandal jepit, hal tersebut dituturkan oleh Megawati.
"Kalau kalian lalai, dan sudah terpengaruh, saya bilangnya zona nyaman, itu kenapa saya selalu bertanya apa maksud kalian masuk dalam partai ini? Partai yang dulu benar-benar kecil, selalu diremehkan, partai sandal jepit lah, wong cilik lah. Saya bilang selalu saya bangga berada di dalam mereka yang wong cilik dan sandal jepit itu," ujarnya.
Diketahui bahwa PDI Perjuangan sekarang dalam surveinya selalu tinggi, makanya Ibu soekarnoputri mengatakan untuk orang itu (zona nyaman) mundur.
4. Main Dua Kaki dan Manuver di Pilpres Dipecat
Dalam pidatonya, Ketua Umum PDIP menegaskan kepada kadernya harus patuh aturan partai. Ia juga menegaskan bahwa memiliki hak prerogatrif untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden.
"Ingat lho! Lebih baik keluar deh. Lebih baik keluar deh, daripada saya pecati lho kamu, saya pecati lho," tegasnya.
"Inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat. Lha kalau hanya mau mejeng-mejeng saja, duh enggak deh," kata Megawati.
5. Semprot Kader Laki-Laki
Sebelumnya ibu Mega memuji Puan Maharani yang telah menjadi ketua sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings ke-144 di Nusa Dua, Bali.
Ibu Mega menuturkan, Puan dapat menjadi pimpinan IPU bukan karena anak dari presiden kelima.
Setelah pidato tersebut, peserta rakernas memberikan tepuk tangan. Tapi, Megawati mendengar tepuk tangan kurang meriah oleh kader laki-laki.
"Lah, kelihatan toh sing lanang tepuk tangannya ga wah, sing piye ngono loh. Jengkel banget deh," kata Megawati sambil marah.
6. Hanya Ketum Tentukan Capres PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, kewenangan untuk menentukan calon presiden (capres) yang diusung PDIP hanya dipegang dirinya. Hal itu berdasarkan mandat Kongres V yang menyerahkan keputusan menentukan calon presiden kepada ketua umum.
"Saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif, hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan," kata Megawati.
7. Disebut Partai Sombong
Megawati Soekarnoputri mengaku kaget ada pihak yang menyebutnya sombong. Ia mengungkit pernyataan yang menyebut 'ada partai sombong'. Megawati terheran-heran mendengar pernyataan tersebut.
"Ada orang mengatakan ibu Mega sombong banget ya. Karena ada juga yang mengatakan 'ada sebuah partai sombong sekali'," katanya .
"Lah piye kok dibilang sombong emangnya kenapa?" imbuhnya.
Megawati menegaskan, dirinya tidak pernah menjelekkan partai manapun. Juga tidak ada ketua umum partai yang ia sindir.
"Saya ingin menggarisbawahi, itu media jangan diurik-urik. Tolong omong bener yang bener. Saya tidak pernah loh tidak pernah menjelekkan partai manapun, tidak pernah ketua partai apapun," ujarnya.
(mdk/rhm)