Derita Syifa, bocah penderita kanker darah di Aceh
Kedua bola mata terlihat merah dan selalu terbuka meskipun sedang tertidur.
Syifaun Nabila (7) hanya bisa terbaring lemas dalam ruangan Onkologi Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Di sisi kanannya, tergantung dua kantong infus.
Syifa merupakan anak pasangan Lukman-Ruwaidah berasal dari Lam Ateuk, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Seluruh panca indranya nyaris tak berfungsi karena penyakit yang dideritanya hingga mengganggu pandangan dan pendengaran.
Kedua bola mata terlihat merah dan selalu terbuka meskipun sedang tertidur. Pada mulut bocah ini harus selalu diletakkan tisu, karena darah segara terus mengalir dari gusinya.
Kini, Syifa hanya bisa melihat cahaya terang, dan mendengar suara dari jarak 30 sentimeter dari telinganya. Ketika tidur, matanya tetap terbuka, pernafasan Syifa juga terganggu hingga ia mendengkur.
Ruwaidah, ibu kandung Syifa mengaku belakangan darah yang keluar dari dalam mulutnya semakin banyak hingga menghabiskan tiga kotak tisu sehari untuk mengelap darah tersebut.
Dokter telah memvonis Syifa kanker darah dan sedang menjalani kamoterapi di RSUZA, Banda Aceh. Berat badannya sekarang hanya 13 kilogram. Bahkan ia sering mengeluarkan muntah cairan hitam, dokter menyebutnya itu darah yang keluar dari mulut bocah perempuan ini.
Dia sudah sakit sejak 4 bulan lalu. Mulanya ia mengeluh badannya lemas, hingga tidak mampu pergi sekolah. Namun ibunya kala itu belum menaruh curiga ada penyakit ganas diderita anaknya.
"Saya tidak mau ke sekolah yah, badan saya lemas sekali," kata Ruwaidah menirukan ucapan Syifa kala itu, Sabtu (5/9).
Ruwaidah mengaku telah berupaya mengobati Syifa ke mana-mana, termasuk membawanya ke dukun. Mulanya Syifa dibawa ke Puskesmas Lam Ateuk, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Saat itu dokter hanya sebutkan penyakit biasa terkena penyakit bara cicak karena ditemukan benjolan kecil di selangkangannya.
Namun, dua hari setelah obat habis, badannya kembali panas dan lemas. Ruwaidah kemudian membawanya ke klinik di Lam Ateuk. Di sana, Syifa dikatakan terkena penyakit kuning karena wajahnya pucat.
Oleh ibunya, Syifa diberi obat tradisional yang rasanya pahit. Ia mendengar dari orang di daerah tempatnya tinggal, kalau penyakit kuning akan hilang jika diberi obat tradisional yang rasanya pahit.
Bahkan Syifa sempat berobat pada seorang dukun di daerah Lam Ateuk, karena mendengar pendapat tetangganya yang mengatakan ada makhluk halus yang mengganggu Syifa.
"Dibilang sama orang kampung anak saya masuk jin, maka saya bawa ke dukun, tapi dukun bilang ia tidak ada masuk makhluk halus," ujar Ruwaidah.
Setelah itu keadaan Syifa semakin parah. Sehingga ia dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUZA Banda Aceh. Pertama kali ia menerima transfusi darah sebanyak sembilan kantong. Tiga kantong darah putih dan enam kantong darah merah.
Belum sampai satu bulan setelah pengobatan itu, ia kembali jatuh sakit. Darah mulai keluar dari gusinya. Lantas dia pun kembali ke RSUZA Banda Aceh, Syifa menerima transfusi dengan 17 kantong darah. Setelah itu, ia dirawat inap selama 21 malam.
Sebelum Idul Fitri lalu, Syifa diberi izin pulang karena kesehatan sudah membaik. Baru seminggu di rumah, dia kembali sakit dan mengeluarkan darah melalui hidungnya. Syifa juga mengeluh sakit di kepala.
Betapa kagetnya Ruwaidah saat memegang kepala Syifa, ia menemukan benjolan-benjolan di kepala anaknya. "Saya takut kepala Syifa meledak karena makin hari tambah besar," kata Ruwaidah dalam bahasa Aceh.
Sekarang Syifa hanya bisa terbaring lemas di RSUZA Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan. Dia sekarang sedang menjalani kamoterapi di RSUZA, Banda Aceh.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Baca juga:
Anak sakit parah, ibu ini rela jual pelukan untuk cari uang
Banyak minum kopi saat hamil bikin bayi menderita kanker darah?
Jahe mampu bunuh sel kanker darah tanpa efek samping!
Saat calo jual darah demi rupiah
Ganja adalah obat kanker yang baru?