Desa di Badung Canangkan Program Tukar Sampah Plastik dengan Beras
Satu kilogram sampah plastik yang dikumpulkan masyarakat bisa ditukarkan dengan satu kilogram beras.
Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, bersinergi dengan Milenial Bali, mencanangkan aksi Gerakan Merdeka Bebas Sampah Plastik. Salah satu programnya yakni satu kilogram sampah plastik yang dikumpulkan masyarakat bisa ditukarkan dengan satu kilogram beras.
"Kami sangat mengapresiasi langkah positif Milenial Bali yang bersinergi dengan kaum muda Cemagi beserta masyarakat untuk ikut bersama dalam memerangi sampah plastik di lingkungannya melalui program tersebut," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangannya di Badung, Minggu (4/4). Dilansir Antara.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Kenapa pencemaran lingkungan oleh sampah plastik menjadi masalah serius bagi Indonesia? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana sampah plastik dari supermarket dapat mencemari lingkungan? Banyak pembeli yang juga menggunakan kantong plastik untuk membawa barang-barang belanjaan mereka, menambah jumlah limbah plastik yang akhirnya sulit didaur ulang.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
Dia mengatakan program tersebut sejalan dengan program Pemkab Badung yaitu melakukan perang terhadap sampah plastik demi kenyamanan dan keasrian lingkungan yang dapat memberikan nilai positif kepada masyarakat.
Menurutnya, memerangi sampah plastik yang sering menjadi penyebab pencemaran lingkungan saat ini harus dilakukan secara bersama-sama dan terintegrasi dalam satu gerakan dengan komitmen bersama.
"Walau sampah plastik dapat merusak lingkungan dan kesehatan, namun dengan pengelolaan yang baik dan bijak, sampah plastik itu juga bisa memberi nilai tambah kepada masyarakat jika pengelolaannya dilakukan secara baik dan terorganisir," katanya.
Ketut Suiasa menjelaskan, komitmen perang melawan sampah plastik juga harus terus digaungkan untuk menghilangkan sampah plastik dari kehidupan masyarakat dan daerah lain di Kabupaten Badung. Bahkan di seluruh Bali.
Investasi aksi dan sosial terhadap lingkungan tentu dapat memberikan napas yang positif bagi kehidupan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan asri.
"Kami di Pemkab Badung sangat bangga dengan gerakan ini dan Desa Cemagi kami jadikan pergerakan awal dan barometer oleh kaum milenial Bali dalam memerangi sampah Plastik," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia aksi "Merdeka Bebas Sampah Plastik" Putu Hendra Sastrawan mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan ruang dan kepercayaan kepada Desa Cemagi dan masyarakat dalam memerangi sampah plastik.
Saat ini sampah plastik telah menjadi ancaman dalam lingkungan dan kehidupan dan harus dilawan dengan bijak dan pengelolaan yang benar.
"Kami kaum milenial yang bersinergi dengan masyarakat Cemagi mencoba memanfaatkan sampah tersebut dengan pengelolaan yang benar dan bijak agar sampah plastik tersebut punya nilai positif dan bermanfaat," ujarnya.
Dia menambahkan, selama ini Desa Cemagi sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dan baru bisa untuk pembuangan sampah saja. Nantinya, TPST itu diharapkan tidak hanya untuk pembuangan sampah saja, namun sampah juga dapat dikelola dan diolah dengan baik di TPSP Desa Cemagi.
"Untuk penukaran sampah plastik oleh masyarakat sementara kami lakukan setiap bulan. Ke depannya kami harapkan bisa satu minggu sekali. Dengan demikian Desa Cemagi bisa bebas dari sampah plastik," kata Putu Hendra Sastrawan.
Baca juga:
Coldplay Sponsori Kapal Pembersih Sungai dari Sampah Plastik di Malaysia
Unik, Cara Mahasiswa UGM Kritik Penanganan Sampah di Piyungan Ini Curi Perhatian
Pantai Kuta Bali Dipenuhi Sampah, Total Mencapai 50 Ton
UNDP Gelar Kompetisi Penyelesaian Limbah Plastik di Laut Indonesia, Ini Alasannya
Sampah Plastik Kotori Setu Rawa Besar
Fakta Terbaru Sampah Plastik Indonesia, Meningkat Imbas Tren Belanja Selama Pandemi