Desember, Bulan Gus Dur di merdeka.com
Putra mantan Menteri Agama KH Wachid Hasyim tersebut wafat saat berusia 69 tahun.
30 Desember 2009 silam, mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa dipanggil dengan Gus Dur tutup usia. Pria nyentrik yang terkenal dengan kalimat 'gitu saja kok repot' tersebut wafat setelah menderita penyakit stroke yang dideritanya selama bertahun-tahun.
Gus Dur, cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari lahir di Jombang, Jawa Timur pada 7 September 1940. Putra mantan Menteri Agama KH Wachid Hasyim tersebut wafat saat berusia 69 tahun.
Gus Dur adalah sosok yang fenomenal. Gus Dur sebagai bapak bangsa adalah sosok yang langka, unik, dan dikagumi oleh banyak kalangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial lantaran pemikiran-pemikirannya kerap menimbulkan kontroversi. Membicarakan tentang Gus Dur , seakan tidak ada habisnya.
Atas pertimbangan itulah, sepanjang bulan Desember ini, merdeka.com setiap hari akan menulis beberapa tulisan tentang Gus Dur . Tulisan berseri sepanjang bulan Desember tersebut berisi perjalanan hidup Gus Dur dari kecil, saat nyantri, masa kuliah, masa perkenalan dengan sang istri, Shinta Nuriyah, masa menjadi Ketua PBNU, masa mendirikan PKB, hingga saat menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Tak cuma menceritakan perjalanan hidup Gus Dur saja, banyak hal tentang Gus Dur juga akan kita tulis. Seperti pemikiran-pemikiran Gus Dur , konflik Gus Dur dengan penguasa, cerita-cerita 'kesaktian' Gus Dur , serta tak lupa humor-humor segar khas Gus Dur .
Untuk melengkapi tulisan-tulisan kami tentang Gus Dur , beberapa narasumber inti akan kami wawancarai, seperti istri Gus Dur Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid , putri-putri Gus Dur , mantan Ketua MK Mahfud MD , orang-orang yang dulu pernah dekat dengan Gus Dur , hingga wartawan istana yang dulu pernah meliput kegiatan Gus Dur saat menjadi presiden.
Berbagai studi pustaka juga akan kami lakukan untuk melengkapi tulisan-tulisan tentang Gus Dur ini.
Seperti tulisan-tulisan merdeka.com sebelumnya yang pernah sebulan penuh memuat tulisan tentang Soekarno dan Soeharto , maka untuk Bulan Desember ini kami menyebutnya Bulan Gus Dur . Semoga kisah-kisah tentang Gus Dur ini bisa memberi manfaat serta inspirasi bagi kita semua.
Selamat membaca!
Baca juga:
Bulan Gus Dur, berita langit, dan Opik
Kisah masa kecil Gus Dur, nakal tapi pintar
Guyonan Gus Dur saat lupa tanggal lahirnya
Gus Dur lahir sebagai Abdurrahman 'sang penakluk'
Cerita Gus Dur persilakan bendera OPM berkibar di Papua
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Di mana Gua Suran berada? Di Kecamatan Jatinom, Klaten, terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Suran.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.