Desty bercadar dan ingin mati sahid, keluarga takut dia gabung ISIS
Saat ditegur orangtua, Desty memilih mati dari pada lepas cadar.
Terputusnya kontak dengan anaknya sejak 15 Agustus 2015 lalu, membuat Nurhasanah (45) khawatir. Dia takut, putrinya, Desty Anggraini (21) ikut bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Menurut Nurhasanah, kekhawatiran itu cukup beralasan. Sebab, perilaku Desty sejak setahun terakhir tiba-tiba memakai cadar dan pakaian serba hitam. Itu dia pakai saat kuliah termasuk di dalam rumah.
"Itu yang saya takutkan, dia gabung dengan ISIS. Karena setahun ini pakai cadar hitam dan pakaian serba hitam," ungkap Nurhasanah saat ditemui merdeka.com di kediamannya di Jalan Sultan Muhammad Mansyur PDAM, Lorong Alir, Gang Pelita 8, RT 14 RW 5, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Rabu (19/8).
Dikatakan, Nurhasanah sempat melarang anaknya itu menggunakan cadar. Sebab kondisi di sekitar rumahnya merupakan perkampungan sehingga warga sangat mudah berpikiran macam-macam.
"Saya tidak mau jadi perbincangan tetangga. Tapi, dia ngotot. Dia bilang mending mati kalau cadar dilepas," ujarnya.
Parahnya lagi, kata dia, ternyata Desty sudah lama tidak kuliah. Hal ini didapat dari teman sekampus Desty yang penasaran Desty tak pernah lagi ke kampus. Desty juga meninggalkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dan memilih hanya mengikuti pengajian.
"Waktu saya buka kamarnya, saya temukan banyak kata-kata di buku hariannya yang aneh, kayak pingin mati sahid, senyum dan pingsan sahid," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Desty Anggraini, mahasiswi FKIP Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang program studi PAUD tidak diketahui lagi di mana keberadaannya sejak 15 Agustus 2015 lalu.
Dia sempat meminta izin untuk pergi menimba ilmu agama di pondok pesantren Tahfidz Alquran Anshorulloh di Ciamis, Jawa Barat, Desty Anggraini (21), pada 6 Agustus.
Saat pergi, Desty hanya membawa tas ransel berisi pakaian dan uang saku Rp 50 ribu. Sementara biaya ongkos sudah ada karena dijamin oleh teman Desty yang sama-sama berangkat ke Jawa.