Detik-detik bayi 9 bulan meninggal dunia usai dianiaya orangtua
Detik-detik bayi 9 bulan meninggal dunia usai dianiaya orangtua. amis (1/2) malam sekira pukul 18.40 Wita, Doni datang membawa bayinya, ke RSIA Aisyiah di Jalan Pangeran Hidayatullah. Dengan suara lantang, dia meminta tolong petugas medis segera menolong bayinya.
Seorang ibu kandung, Gayatri (25) dan suami sirinya, Doni (23), jadi tersangka penganiayaan bayinya usia 9 bulan yang tewas mengenaskan, dengan badan penuh luka di sekujur tubuhnya. Masfah, perawat UGD di RS Ibu dan Anak Aisyiah Samarinda yang menangani pertama kali bayi malang itu, sempat dibuat kaget bukan kepalang.
Kamis (1/2) malam sekira pukul 18.40 Wita, Doni datang membawa bayinya, ke RSIA Aisyiah di Jalan Pangeran Hidayatullah. Dengan suara lantang, dia meminta tolong petugas medis segera menolong bayinya.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
"Waktu itu jelang pergantian shift sore ke shift malam. Jadi tinggal saya, kasir dan tukang parkir. Saya kaget. Si Bapak ini (Doni) bilang tolong bantu, anak saya kejang," kata Masfah, dalam perbincangan, Sabtu (3/2).
Kondisi bayi malang itu, menurut Masfah sudah dalam kondisi kritis, dengan wajah pucat, dan tidak terlihat sedang bernapas. "Saya kasih oksigen 2 liter, dalam perawatan medis. Tidak ada reaksi, saya naikkan jadi 4 liter. Ada napas, kemudian hilang lagi," ujar Masfah.
Tercatat 4 kali napas bayi itu hilang timbul dalam kondisi masih berpakaian. Upaya itu dilakukan sambil menunggu dokter masuk tugas malam.
"Begitu saya buka baju bayi itu, loh kok dadanya kasar begini Pak? Ya Allah, kenapa dadanya Pak? Dijawab si Bapak, karena alergi susu dan sabun," tambah Masfah.
Masfah merasa ada kejanggalan dengan fisik anak itu. Dia menduga, di bagian dada itu adalah luka yang belum sepenuhnya mengering, ditambah luka baru.
"Saya khawatir, karena itu di kulit dadanya seperti masih basah," ungkap Masfah.
Dua dokter yang tiba masuk tugas, akhirnya memastikan bayi itu tiada sekira pukul 19.15 Wita. "Ibunya (Gayatri) datang, saya coba tenangkan ibunya. Saya lihat di lengan anak itu juga, ada daging yang hilang di lengan sekitar 2 centimeter. Ini saya bertanya, anak ini kenapa," sebut Masfah mengingat kejadian dramatis saat itu.
"Jawaban ibunya tidak jelas. Di lengan kanan juga ada luka baru yang masih basah. Di kakinya, di kepalanya biru-biru. Begitu juga waktu saya buka bajunya anak itu, loh di bagian belakang punggungnya biru-biru? Kaki kanan juga ada bekas gigitan," terang Masfah.
Bahkan, dengan kondisi bayi saat itu yang sangat mengenaskan, seorang perawat wanita sempat berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya, tidak tega melihat bayi malang itu.
Doni pun menjawab di luar logika saat itu. "Dia bilang itu karena alergi. Tetapi kok seperti luka melepuh yang masih basah. Di dagu anak itu juga ada bekas gigitan," jelas Masfah.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, dan sempat lama berada di rumah sakit, sekira pukul 21.15 Wita, bayi itu akhirnya dibawa pulang Doni dan Gayatri. "Yang jelas, kami, dalam penanganan awal sudah maksimal. Bayi itu sudah dalam kondisi kritis, dan lemah," demikian Masfah.
Baca juga:
Doni berkeras tak aniaya anak yang masih 9 bulan sampai tewas
Polisi bekuk 3 terduga penganiaya bocah SD yang viral di medsos
Orangtua penyiksa bayi di Samarinda gigit lengan anaknya karena gemas
Sebelum tewas, bayi 9 bulan terlihat sering diperlakukan kasar ayah
Bayi 9 bulan di Samarinda tewas penuh luka diduga disiksa orangtuanya