Dewan Adat Dayak protes Majelis Kehormatan MK
"Dalam sidang terbuka itu, Pak Abbas bilang gini, 'saudara bukan orang Dayak kan?'. Kata-kata itu bagi kami rasialis."
Mahkamah Konstitusi hari ini, Jumat (25/10) didatangi Dewan Adat Dayak (DAD) se-Kalimantan Barat (Kalbar). DAD datang untuk mengajukan protes dan minta penjelasan kepada Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi (MKH).
Protes yang dilayangkan DAD terkait dengan pertanyaan anggota MHK, Abbas Said, kepada staf Akil Mochtar, saat diadakannya sidang etik terbuka oleh MKH pada 7 Oktober lalu. Menurut kuasa hukum DAD, Andel, pertanyaan yang diajukan Abbas Said dianggap menghina suku dayak dan menggeneralisasi perilaku korupsi atas suku dayak.
"Kami minta penjelasan dari MKH, maksud dari pertanyaan Dr Abbas Said hal ini saat persidangan etik pada 7 Oktober lalu. Dalam sidang terbuka itu, Pak Abbas bilang gini, 'saudara bukan orang Dayak kan? Kamu bukan Kalbar (Kalimantan Barat) iya? Kata-kata itu bagi kami rasialis dan menggeneralisir seolah orang dayak melakukan korupsi," kata Andel kepada wartawan di Gedung MK.
Rombongan DAD diterima oleh Sekretaris Jenderal MK, Janedri M Gaffar. Dalam keterangannya, Janedri menyatakan terima kasih kepada DAD yang datang dengan damai ke Kantor MK.
"Terima kasih sudah datang dengan damai menyampaikan keberatan atas ucapan Abbas Said. Saya akan segera menyerahkan protesnya ke MKH dan Pak Abbas Said untuk segera ditindaklanjuti," ujar Janedri.
Selain menyerahkan berkas protes, DAD juga menyerahkan bukti rekaman video ungkapan Abbas Said dalam persidangan itu. Permintaan lain DAD kepada Abbas Said adalah menjelaskan maksud pertanyaannya dan meminta maaf terbuka kepada publik.