Di Aceh, Kapolsek jadi inspektur upacara buat cegah narkoba
Para orangtua juga diminta memberikan pendidikan agama yang kuat bagi anak mereka.
Peredaran narkoba baik jenis ganja maupun sabu di Aceh kian memprihatinkan. Bahkan bangsa Indonesia telah menetapkan darurat narkoba.
Aceh pun menjadi daerah pemasok ganja terbesar selama ini, bahkan di Asia Tenggara. Atas dasar itu, Kapolda Aceh, Irjend Pol Husen Hamidi, memerintahkan seluruh anak buahnya melakukan pencegahan. Caranya dengan terjun langsung ke sekolah-sekolah mensosialisasikan bahaya narkoba.
"Upaya preventif saya sudah perintahkan Kapolsek untuk bisa menjadi upacara bendera di sekolah-sekolah mensosialiasikan bahaya narkoba pada remaja," kata Husen di Mapolda Aceh, Selasa (19/5).
Memang sulit mendapat korelasi antara polisi menjadi inspektur upacara dengan pencegahan peredaran narkoba. Diharapkan dengan hal itu, semua remaja di Aceh bisa mengetahui bahaya narkoba.
Tak hanya itu, Husen juga meminta kepada seluruh orang tua untuk menjaga anaknya tidak terlibat narkoba. Karena pencegahan yang paling efektif mulai dari keluarga masing-masing.
Salah satu cara menjaga anak dari pengaruh narkoba, ujar Husen, memberikan pendidikan agama yang baik kepada seluruh anak. Sehingga dengan adanya pendidikan agama yang kuat, setidaknya anak akan terhindar dari pengaruh lingkungan luar terhadap narkoba.
"Berikan pada anak pendidikan Agama yang baik, apa lagi di Aceh bisa dengan mudah kita dapatkan pesantren. Insya Allah dengan adanya pendidikan agama, bisa terhindar dari pengaruh narkoba," ujar Husen.