Di kebun jagung, penculik kembali berusaha perkosa dan tabrak ABG
Korban berhasil kabur dan hendak ditabrak pelaku.
Setelah diculik dirampok dan diperkosa, MA (16) warga Sibuluan, Sibolga, yang tinggal di Jalan Bajak V, Medan bersama temannya Rendy (22), warga Jalan Pertahanan, Medan, kembali dibawa berkeliling oleh para pelaku. Saat subuh, mereka berhenti di kawasan kebun jagung dekat Kebun Binatang Medan di kawasan Simalingkar B.
Di tempat itu, pelaku kembali mencoba memerkosa MA. Kali ini perempuan itu bisa merebut balok yang diletakkan seorang pelaku di jok mobil.
"Ku dorong, mau ku pukul orang itu, aku buka pintu, lari ke jalan. Rupanya mereka mau menabrakku. Untung ada bapak-bapak yang lihat dan teriak awas!, aku selamat. Mobil itu pergi membawa Rendy," kata MA seusai membuat laporan di Mapolsek Namorambe, Rabu (25/2).
Si bapak yang menemukan MA kemudian membawanya ke kepala lingkungan setempat. ABG asal Sibolga yang berencana sekolah di Medan ini pun diantarkan ke kediaman kakaknya di Bajak V.
Sementara itu Rendy diketahui dilepaskan pelaku di sekitar kandang lembu di kawasan Melati, Sunggal. Setelah bertemu keluarga, mereka pun sepakat mengadukan kejahatan itu ke polisi.
MA dan Rendy sempat mengadu ke Mapolsek Delitua. Namun, petugas mengarahkan mereka ke Mapolsek Namorambe, karena lokasi kejadian masuk wilayah itu.
Hingga kini polisi masih menyelidiki dan mengejar pelaku perampokan, penculikan, dan pemerkosaan ini. Mereka juga telah berkoordinasi untuk mencari mobil yang digunakan dalam aksi kejahatan itu.
"Laporan korban sudah kami terima. Kami masih melakukan penyelidikan dan sudah mengkoordinasikan nomor pelat mobil yang digunakan pelaku. Kita belum tahu apa pelat nomor BK 1563 UK itu asli atau dipalsukan," kata Kanit Reserse Kriminal Polsek Namorambe Ipda Teman Sitepu ditemui terpisah.
Selain itu, Polsek Namorambe juga membuat pengantar untuk MA ke Mapolres Deli Serdang. "Soalnya di sana yang ada unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Supaya korban bisa ditangani dengan baik," pungkas Sitepu.
Baca juga:
Penculik ABG mengaku polisi, peras keluarga korban Rp 40 juta
Sadis, ABG di Medan diculik diperkosa dan dirampok 3 orang
Dijemput pria usai pulang sekolah, ABG ini 3 hari belum pulang
2 Pelaku penyekapan siswi SMA di Sleman menyerahkan diri
Drama pembebasan mahasiswi yang diculik gara-gara utang piutang
Takut disuruh nikah, pria China ini culik gadis saat berangkat kerja
-
Siapa yang memulai perkelahian? Kemudian sekitar pukul 18.45 WITA, Markus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya. Saat itu, Markus diberhentikan oleh Jony dengan kawan-kawannya dan langsung dipukuli oleh kelompok Jony.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Siapa yang memimpin penggalian patung-patung perunggu? "Temuan ini adalah deposit patung perunggu terbesar dari zaman Etruskan dan Romawi yang pernah ditemukan di Italia dan salah satu yang paling signifikan di seluruh Mediterania," ungkap Jacopo Tabolli, pemimpin penggalian sekaligus sejarawan di University for Foreigners di Siena.
-
Di mana pemukiman padat penduduk yang dimaksud? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya. Saat malam sekalipun, suasananya nampak masih begitu ramai warga.
-
Mengapa para pendekar ditangkap? Lantaran alasan negatif, puluhan pemotor tersebut langsung diamankan. Pemotor dengan berbusana ala pendekar itu digiring ke Polresta Surakarta