Di Mojokerto, dewasa hingga manula juga terserang difteri karena belum imunisasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin, mengatakan temuan kasus Difteri yang menyerang orang desawa dan orang tua salah satu sebabnya karena belum pernah mendapatkan imunisasi dengan persentase 66 persen dan 33 persen imunisasinya tak lengkap dan 1 persen karena peluang.
Penyebaran difteri di Mojokerto, Jawa Timur, mengalami perubahan pola. Jika sebelumnya menyerang anak-anak usia dini, sekarang mulai menyerang orang lanjut usia (manula) karena banyak warga yang belum imunisasi Difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin, kini difteri menyerang pada usia 19 tahun ke atas hingga 52 tahun. Seperti yang terjadi di Desa Ngares, Kecamatan Gedeg, Mojokerto.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Apa yang dimaksud dengan difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa yang berisiko tinggi tertular Difteri? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko tertular difteri antara lain:Tidak mendapat vaksinasi difteri secara lengkapTinggal di area padat penduduk atau yang buruk kebersihannyaBepergian ke daerah yang tingkat difterinya sedang tinggiMemiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita AIDS
-
Siapa yang berpotensi terkena komplikasi Difteri? Komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa dapat terjadi jika toksin memasuki aliran darah dan merusak jaringan vital lainnya.
-
Kapan biasanya gejala difteri muncul? Periode inkubasi biasanya 2-5 hari, tetapi dapat memakan waktu hingga 10 hari.
-
Kapan difteri bisa menular? Seseorang bisa tertular difteri bila tidak sengaja menghirup atau menelan percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.
Kasus Difteri di Mojokerto ditemukan pada warga baik yang sudah suspect maupun hampir positif dan baru. Perubahan pola Difteri ini, menuntut kewaspadaan tinggi untuk melakukan antisipasi.
"Di Mojokerto sampai hari ini, ada 14 orang suspect yakni di Kecamatan Sooko, 3 orang, Kecamatan Puri, Kecamatan Mojosari, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Trowulan, Kecamatan Gedeg (ditemukan positif Difteri), Kecamatan Bangsal, 2 orang , Kecamatan Jetis (ditemukan 1 positif Difteri) dan di Kecamatan Gedeg ditemukan 2 orang positif (salah satunya berumur 52 tahun)," kata Didik Chusnul Yakin dalam Pencanangan Outbreak Response Immunization (ORI) dalam rangka Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri Kabupaten Mojokerto tahun 2018, Rabu (7/2).
Didik menambahkan, temuan kasus Difteri yang menyerang orang desawa dan orang tua salah satu sebabnya karena belum pernah mendapatkan imunisasi dengan persentase 66 persen dan 33 persen imunisasinya tak lengkap dan 1 persen karena peluang.
"Anak-anak seharusnya mendapat imunisasi secara lengkap. Mestinya di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, kemudian diulangi lagi pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Setelah itu imunisasi diberikan pada usia 10 tahun. Selanjutnya pada setiap 10 tahun diberi penguat," jelasnya.
Dari data yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur menduduki urutan pertama kasus difteri di Indonesia. Dengan jumlah kasus sebanyak 271 kasus, 11 di antaranya pasien meninggal dunia. Sedangkan tahun 2017 lalu, Indonesia sendiri mengalami Kondisi Luar Biasa (KLB) difteri di 20 provinsi. Hingga November 2017, jumlah kasus tercatat 593 kasus, 32 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Sehingga menempati urutan kedua dengan kasus Difteri terbanyak di dunia setelah India.
"Data yang kita terima, Provinsi Jawa Timur menduduki urutan pertama secara nasional dengan jumlah kasus 271 kasus, dengan 11 kematian. Sedangkan Indonesi, menduduki urutan kedua setelah India," terang Didik.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa, menginstruksikan pada semua dinas terkait untuk mengoptimalkan program imunisasi Difteri. Di Kabupaten Mojokerto, jumlah sasaran imunisasi anak usia 1 hingga 19 tahun lebih dari 303.084 anak. Ditargetkan imunisasi bisa terlaksana 95 persen.
"Demi suksesnya program ini, saya minta dukungan menyediakan dan memvalidasi data-data sasaran utama imunisasi Difteri, membuat surat edaran dan sosialisasi agar semuanya optimal (minimal 95 persen)," kata Mustofa.
Imunisasi Difteri akan dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto mulai tanggal 12-28 Februari 2018 dan tanggal 1-15 Maret 2018 mendatang. Pelaksanaanya di pos pelayanan imunisasi, sekolah dan kunjungan ke rumah sasaran.
Baca juga:
Pegawai Kemnaker serempak ikuti vaksinasi difteri
Waspada wabah difteri, Kang Hasan serukan gaya hidup sehat
Stok vaksin difteri menipis, tahanan Polres Samarinda diberi antibiotik
Positif difteri, tahanan Polresta Samarinda dilarikan ke rumah sakit
Penderita terus bertambah, Pemkot Samarinda nyatakan difteri sebagai KLB
12 Ribu masker dibagikan buat cegah bahaya difteri di Samarinda
Penderita difteri di Samarinda bertambah, 5 orang diisolasi di RSUD AW Sjahranie