Diabetes tak kunjung sembuh, ibu rumah tangga gantung diri
Diabetes tak kunjung sembuh, ibu rumah tangga gantung diri. Suami korban mengatakan kepada polisi bahwa 2 hari lalu korban dibawa berobat ke dokter dan kadar gulanya naik. Korban juga pernah di obati dengan menggunakan dukun kampung namun tak kunjung sembuh.
ED (29) seorang Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di kelurahan Rimba Sekampung kabupaten Bengkalis Riau ditemukan tak bernyawa oleh suaminya dengan kondisi tergantung di rumahnya, Sabtu (7/1). Sap (33) suami korban yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan kaget melihat kejadian itu.
"Sebab, pagi hari sebelum ditemukan tergantung dan tak bernyawa, istrinya sempat memberikan sarapan untuk anaknya yang masih berusia 3 tahun," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono Sik kepada merdeka.com.
Setelah selesai mempersiapkan keperluan di rumah, kemudian Sap berangkat bekerja di desa Kelapapati. Namun sekitar pukul 08.00 Wib, Ibu korban bernama Nur terkejut saat mengambilkan air minum untuk cucunya di dapur. Saat itu Nur melintas di depan kamar korban yang tidak jauh dari dapur dan melihat korban dalam kondisi tergantung di kamar.
"Melihat kondisi korban tergantung, ibu korban langsung menjerit dan menangis. Tetangga korban berdatangan untuk melihat kondisi di rumah tersebut," ucap Wicak.
Nur memberitahukan kepada tetangga bahwa korban berada di atas dan tergantung dengan menggunakan kain panjang atau jarik diikatkan di batang kayu ukuran 2X2 meter yang melintang di atas kamar.
"Sekitar pkl 08.30 Wib keluarga melihat kondisi korban masih tergantung. Karena tidak tega dengan inisiatif sendiri paman korban bernama Karim langsung memotong kain panjang yang terikat di atas dan menurunkan korban dibantu tetangga," kata Wicak.
Sebagian warga lainnya pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Selanjutnya dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara oleh Kanit Reskrim Polsek Bengkalis Iptu Darwis dan Bripka Suratmin serta Kanit Intelkam Bripka Tri mardoni dan Bhabinkamtibmas Brigadir Deri Adrianto utk melakukan pemeriksaan korban dan mencari data kejadian tersebut.
"Menurut keterangan suaminya, korban pernah jatuh dari sepeda motor dan mengalami luka- luka. Kemudian mengalami sakit diabetes dan mengeluh kesakitan di bagian kaki," kata Perwira Menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.
Selain itu, suami korban mengatakan kepada polisi bahwa 2 hari lalu korban dibawa berobat ke dokter dan kadar gulanya naik. Korban juga pernah di obati dengan menggunakan dukun kampung namun tak kunjung sembuh. Pihak keluarga korban juga mengikhlaskan kejadian tersebut dan membuat surat pernyataan penolakan visum.
"Saat di lakukan olah TKP, ditemukan 2 buah kursi yang di tumpuk yang tergeletak di lantai. Hasil penyelidikan sementara tidak di temukan adanya tindakan kekerasan di bagian tubuh korban. Kita duga korban meninggal akibat gantung diri akibat depresi dengan penyakit yang dideritanya saat ini," pungkas Wicak.