Diajak keliling Palembang, siswi SMP digilir 3 pria kenalan di FB
Korban sempat menyimpan pengalaman pahitnya itu dari kedua orangtuanya. Kok bisa?
Seorang siswi SMA di Palembang berinisial LA (15) harus menderita setelah diperkosa secara bergilir oleh tiga pria yang dikenalnya melalui jejaring sosial Facebook. Setelah didesak, korban akhirnya mengaku dan bersama keluarganya, korban melaporkan ke polisi.
Kepada petugas, korban yang tinggal di kawasan Gandus Palembang itu mengaku, peristiwa itu bermula saat dirinya mengenal salah satu pelaku inisial RN di FB dua bulan lalu.
Setelah intens komunikasi, mereka akhirnya janjian untuk bertemu sebulan kemudian.
Korban dan pelaku RN sempat jalan-jalan keliling Kota Palembang. Kemudian, korban diajak pelaku untuk mampir ke rumah pelaku di kawasan Sukabangun Palembang.
Setiba di lokasi, korban dikenalkan dengan dua rekan pelaku yang sudah sedari tadi menunggunya. Tanpa memiliki kecurigaan, korban pun bersedia dan mengobrol lepas.
Tak diduga, ketiga pelaku memiliki rencana buruk. Salah satu pelaku menutup pintu rumah, sementara korban dipaksa masuk ke kamar dengan ancaman sebilah pisau di lehernya.
Meski berkali-kali melakukan perlawanan, upaya korban tak berhasil. Dia akhirnya diperkosa ketiga pelaku secara bergiliran. Usai kejadian, pelaku RN mengantarnya pulang. Lagi-lagi mengancam membunuhnya jika mengadu kepada keluarganya, apalagi polisi.
"RN itu kenalan di Facebook. Diajak ke rumahnya, ternyata saya diperkosa sama dua temannya. Yang dua itu saya tidak kenal," ungkap korban LA saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (4/12).
Selama sebulan, korban memendam cerita kelamnya tersebut. Tak tahan dengan dengan masalah yang menimpanya, korban memberanikan diri bercerita kepada ayahnya. Tak lupa, korban meminta agar cerita itu tak disampaikan kepada ibunya.
"Ayah ajak saya lapor polisi begitu tahu cerita itu. Saya malu pak cerita ini," ujarnya.
"Saya minta RN sama dua temannya itu ditangkap. Sampai sekarang tidak bisa lagi dihubungi," sambungnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede menegaskan, kasus ini langsung diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk ditindaklanjuti. Pihaknya berjanji akan secepatnya menangkap ketiga pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Pasti kita proses. Ini kita nunggu hasil visum dulu. Pelakunya segera kita tangkap," pungkasnya.
Baca juga:
Siswi SMP di Palembang diperkosa 10 pemuda, 2 temannya tak berdaya
Cerita anak 7 tahun dipaksa ikut perkosa anak SMP
Sepekan 2 kali kasus siswi SMP di Palembang diperkosa bergilir
Lagi, siswi SMP di Palembang diperkosa 3 pria baru dikenal
Perkosaan siswi SMP, bocah 7 tahun ngaku ikut peras dada korban
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Ishmael Chokurongerwa ditangkap terkait dengan penculikan anak dan dugaan kegiatan kriminal lainnya? Chokurongerwa ditangkap pada hari Selasa (12/3) "untuk kegiatan kriminal yang mencakup pelecehan terhadap anak di bawah umur".
-
Siapa yang memimpin TP PKK Trenggalek dalam upaya menekan angka perkawinan anak? Bersama TP PKK Trenggalek, ia berhasil menekan angka perkawinan usia anak dengan signifikan.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”