Dianggap masalah, patung-patung ini dirontokkan massa
Ide pembuatan ini berawal dari keresahan pihaknya yang merasa Kota Depok kurang memiliki peninggalan sejarah.
Warga Kota Depok dihebohkan dengan larangan berdirinya Tugu Cornelis Chastelein oleh Pemerintah Kota Depok. Tugu yang baru setengah jadi ini berdiri di halaman Rumah Sakit Harapan, Jalan Pemuda, Depok, Jawa Barat.
Pengurus Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Yano Jonathans menyebut, pembangunan tugu tersebut untuk memperingati 300 tahun kematian Chastelein yang meninggal 28 Juni 1714. Sebenarnya, tugu itu juga telah berdiri pada 1914, namun dihancurkan pada 1960 ketika jaman pemberontakan.
Ide pembuatan ini berawal dari keresahan pihaknya yang merasa Kota Depok kurang memiliki peninggalan sejarah. Sebagai orang yang suka sejarah, Yano lantas mengulik segala sesuatu tentang Depok. Terlebih, dirinya juga merupakan keturunan dari 12 budak yang dulu diselamatkan Chastelein.
"Waktu itu saya melihat foto dari ibu saya. Ini kok ada tugu. Saya mencari foto-foto lain, ternyata ada kesamaan soal tugu itu. Terus dicari, ternyata itu merupakan tugu peringatan bagi Chasteline," kata Yano kepada merdeka.com, Senin (8/9).
Dari situ, Yano kian mendalami soal pendirian tugu tersebut dan mendapati bahwa ternyata tugu tersebut merupakan tugu pertama dan tanda titik nol Kota Depok. Selain itu, menurut Yano, dahulu kala Cornelis Chastelein membeli tanah perkebunan di Depok, kemudian membebaskan 12 budak dan keluarganya. Merekalah yang awalnya membangun Depok.
Sayangnya, ide pembangunan tugu yang sudah dirancang sejak tahun 2002 lalu, kini harus tertunda. Pendirian tugu yang dimulai pada tahun 2014 tersebut dimentahkan Pemkot Depok.
Penolakan terhadap pembangunan tugu ternyata tidak hanya terjadi di Depok, sebelumnya telah terjadi beberapa penolakan terhadap keberadaan patung maupun tugu di beberapa daerah. Berikut merdeka.com merangkumnya:
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Kapan Dek Cunda lahir? Lahir prematur pada 5 Februari 2024, Dek Cunda kini tumbuh semakin menggemaskan dan sehat.
-
Di mana Mal Rongsok Depok berada? Nurcholis merupakan owner mal rongsok yang terletak di Jalan Bungur Raya, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
Patung Tiga Mojang di Perumahan Harapan Indah Bekasi
Pada 19 Juli 2010 lalu, sekelompok massa berbondong-bondong melakukan aksi pembongkaran Patung Tiga Mojang yang berdiri di jalan masuk perumahan Harapan Indah Bekasi.
Keberadaan patung yang menjadi ikon perumahan elit tersebut dinilai kalangan ulama Bekasi dan masyarakat merupakan simbol Trinitas. Selain itu, pendirian patung senilai Rp 2,5 miliar dan terbuat dari perunggu tersebut dituding tak berizin.
Patung setinggi 19 meter berbentuk tiga perempuan menggunakan kemben dan kain terurai tersebut merupakan karya seniman Bali, Nyoman Nuarta. Di depan patung terdapat sebuah prasasti yang menyebutkan patung Tiga Mojang merupakan refleksi dari keindahan budaya Jawa Barat dan tertulis nama Nyoman Nuarta sebagai pembuatnya.
Setelah 'dibuang' di Bekasi, patung pahatan seniman Nyoman Nuarta itu justru dibeli oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Patung Zainal Abidin Pagaralam, Lampung
Ratusan orang mengatasnamakan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Forum Lampung Selatan Bersatu berusaha untuk membakar monumen patung Zainal Abidin Pagaralam, di Kalianda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada Senin, 30 April 2012 lalu. Upaya pembongkaran patung tersebut merupakan wujud penolakan atas pendirian patung tersebut.
Upaya pengerusakan tersebut dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan membakar ban bekas di dekat patung setinggi 7 meter tersebut dan melemparinya dengan batu hingga beberapa bagian mengalami kerusakan. Sejumlah pot bunga di sekitar patung pun tak luput dari aksi pengerusakan tersebut.
LMND menilai, pembangunan patung mantan gubernur ke-2 Lampung dan menghabiskan anggaran daerah hingga Rp 1,3 miliar tersebut tidak patut dilakukan, mengingat banyak hal lebih prioritas harus dibenahi dan dibangun di kabupaten itu, di antaranya pembenahan infrastruktur publik yang banyak mengalami kerusakan.
Patung Lele dan Kecapi, Bekasi
Kota Bekasi punya pengalaman buruk terkait Patung Lele dan Kecapi yang didirikan pada tahun 1995 saat itu Bekasi masih berbentuk kabupaten dan belum lahir Kota Bekasi (Kota Bekasi mekar tahun 1996).
Patung yang didirikan oleh Bupati Bekasi Moch Djamhari berfungsi sebagai landmark di Jalan Juanda Bekasi. Patung tersebut berfungsi sebagai penunjuk jalan favorit karena berada di tengah jalan dan patungnya cukup besar. Lokasi patung yang strategis dekat stasiun kereta api, masjid terbesar di Bekasi, Rumah Sakit Umum Daerah juga Polres Bekasi membuatnya sangat terkenal sebagai ancer-ancer atau patokan.
Namun patung besar lele dan kecapi itu ternyata ditolak oleh sebagian warga Bekasi dianggap merendahkan martabat Bekasi. Mereka yang menolak keberadaan patung tersebut menilai lele adalah ikan yang rakus, tamak, pemakan segalanya dan jorok. Selain itu lele harga jualnya juga murah. Saat itu memang lele banyak di Bekasi karena daerah tersebut dialiri banyak sungai.
Sedangkan buah kecapi meskipun dulu banyak dijumpai di Bekasi. Buah berkulit tebal berwarna kuning atau hijau ini memiliki rasa asam dan manis, tergantung jenis pohon. Sayangnya, buah ini tidak disukai banyak orang meski harganya murah.
Atas dasar itulah Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) merasa Patung Lele dan Kecapi tidak mencerminkan masyarakat Bekasi. Warga sempat mengusulkan agar patung lele diganti ikan gabus. Ikan gabus saat itu juga banyak di kali Bekasi. Secara filosofi, gabus dinilai lebih baik daripada lele.
Protes pun dilayangkan oleh Pengurus BKMB kepada Bupati Moch Djamhari, Bupati Bekasi, tetapi tidak ditanggapi.
Saat pemekaran wilayah dan Bekasi Kota terbentuk, BKMB lalu menyurati Nonon Sonthani, Wali kota Bekasi pertama. Penolakan warga ini pun mendapat respon dari Wali Kota mengeluarkan surat agar Patung Lele dibongkar.
Meski demikian patung lele itu tetap tegak berdiri mematil yang menolaknya. Lama kelamaan warga semakin kesal karena patung lele itu tetap berdiri di jantung Kota Bekasi.
Salah seorang pengurus BKBM bernama Damin Sada dan saat itu masih berstatus sebagai Kepala Desa Sri Jaya, kecamatan Tambun akhirnya bertindak sendiri. Bersama warga Bekasi lainnya yang sudah kesal, Damin dan kerabatnya bernama Namin serta ratusan warga lainnya mendatangi patung lele itu.
Damin dan warga lalu menghancurkan patung lele kecapi itu. Tak hanya itu, warga yang kesal juga membakar patung itu. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis tanggal 24 April 2002.
Damin Sada sendiri dikenal sebagai salah satu jawara di Bekasi. Akibat ulahnya, Damin Sada dan Namin sempat ditangkap polisi dengan tuduhan merusak. Meski demikian, nama Damin Sada dan Namin justru semakin melejit sebagai jawara Bekasi.
Tugu Tarian Rakyat, Riau
Patung penari yang berada tepat di jantung kota Pekanbaru, Riau, menuai kontroversi. Tugu yang menampilkan dua sosok pria dan wanita yang tengah menari dimana Sang pria mengenakan peci berada di posisi atas, sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh yang melentik tersebut dinilai erotis.
Penilaian erotis terhadap patung yang pembangunannya menelan biaya hingga Rp 4 miliar tersebut terletak pada bentuk bokong patung penari wanita yang menghadap ke arah Kantor Gubernur Riau. Belahan bokong patung yang terlihat dengan jelas bagi masyarakat yang melintas di sana, menimbulkan protes dari berbagai pihak.
Nama patung itu juga menjadi perdebatan. Semula dinamai Tugu Zapin, sebuah tarian khas Melayu Riau. Tapi rupanya, Tugu Zapin yang disebut ini pun menuai kritik lantaran Tarian Zapin tidak sama dengan bentuk patung penari tersebut. Kemudian nama diganti menjadi Tugu Titik Nol. Tapi dikritik juga karena posisinya tidak di titik nol Pekanbaru. Lantas nama tugu berubah menjadi Tugu Tarian Rakyat.
Patung Semar di Purwakarta
Empat patung di Purwakarta dirusak pada Minggu, 18 September 2011 lalu. Keempat patung tersebut adalah patung Semar dan Gatot Kaca yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, patung Bima di Jalan Ibrahim Singadilaga, dan patung Antareja di Jalan RE Martadinata.
Kerugian yang diderita akibat perusakan empat patung pada Minggu kemarin mencapai Rp 345 juta. Keempat patung tersebut dibangun menggunakan anggaran daerah tahun 2009, 2010, dan 2011.
Para ulama menilai, patung wayang adalah tokoh imajiner. Mereka khawatir malah terjadi pengultusan secara diam-diam.