Dibakar Cemburu, Suami di Solo Tusuk Selingkuhan Istri Hingga Tewas
Kasus perselingkuhan yang menyebabkan pembunuhan terjadi di Solo. Pelaku bernama Andreas Kurniawan (36) menusukkan pisau dapur ke korban, Boento Tanojo (44) yang tidak lain adalah kekasih istrinya. Peristiwa terjadi di rumah tersangka, Jalan Sri Gading 3, Mangkubumen, Banjarsari, Rabu (21/8), sore.
Kasus perselingkuhan yang menyebabkan pembunuhan terjadi di Solo. Pelaku bernama Andreas Kurniawan (36) menusukkan pisau dapur ke korban, Boento Tanojo (44) yang tidak lain adalah kekasih istrinya. Peristiwa terjadi di rumah tersangka, Jalan Sri Gading 3, Mangkubumen, Banjarsari, Rabu (21/8), sore.
Polisi berhasil menangkap pelaku di Hotel Tanotel, Jalan Anggrek No 1, Semarang, sehari setelah kejadian.
-
Apa alasan Serangan Umum Surakarta dilakukan? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Bagaimana cara Serangan Umum Surakarta dilakukan? Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari. Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
"Tersangka kita tangkap setelah melarikan diri ke Semarang dan langsung kita bawa ke Polresta Surakarta untuk proses hukum lebih lanjut," ujar Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai, Jumat (23/8).
Andy menerangkan, saat kejadian tersangka sedang mencari istrinya di rumah mertua. Sesampai di rumah mertua, tersangka melihat istrinya sedang bersama korban dan mertua. Mengetahui hal tersebut, pelaku berbalik meninggalkan rumah mertuanya.
Namun sang istri memintanya kembali untuk membicarakan hal yang penting. Saat kembali, pelaku melalui pintu belakang warung milik mertuanya. Saat Itulah pelaku melihat pisau dapur dan menaruhnya di dalam saku celana. Ketika akan masuk ke rumah mertua, tersangka yang melihat korban duduk di kursi langsung memaki dan terjadilah pertengkaran.
"Tersangka langsung menghunus pisau dan menusukkan sekali ke perut korban. Mertua yang melerai malah terkena sabetan pisau," jelasnya.
Melihat korban terjatuh, tersangka ikut membantu menolong korban bersama mertua dan tetangganya. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kasih Ibu.
"Tersangka kita jerat pasal 340 KUHP, tentang pembunuhan berencana dan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Ancaman hukumannya maksimal seumur hidup," tandasnya.
Selain tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah pisau, mobil Grand Livina AD 9309 MU, sepasang sepatu dan celana jin.
Sementara itu, Andreas mengaku tersulut emosi karena korban sudah berselingkuh dengan istrinya selama 6 tahun. Bahkan anak kedua yang lahir dari istrinya merupakan buah dari cinta terlarang tersebut.
"Istri saya sudah enam kali selingkuh dengan dia. Saya emosi, setelah tahu anak kedua saya ternyata anaknya dia (korban)," pungkas warga Perum Alamaya, Gentan, Baki itu.
Baca juga:
Air Mata dan Penyesalan Prada DP
Putra Eks Ketua KPUD Nias Utara Tewas Bersimbah Darah
Diduga Terlibat Kasus Mutilasi Fera, Keluarga Besar Prada DP Diminta Diproses Hukum
Selain Seumur Hidup Penjara, Prada DP Juga Dituntut Dipecat dari TNI
Terbukti Rencanakan Bunuh Fera, Prada DP Dituntut Seumur Hidup Bui
Prada DP Menangis Sepanjang Sidang hingga Tak Tahu Tuntutan Oditur