Dicerai istri, mantan Brimob perkosa siswi SMU di rumah kosong
Di perjalanan pulang, JM dihadang oleh keduanya, kemudian memaksa korban turun dari kendaraan & menyeret ke rumah kosong
Kepolisian Sektor Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memburu seorang mantan anggota Brimob Polda NTB yang berinisial BR (36). BR diduga ikut terlibat dalam kasus pemerkosaan gadis di bawah umur.
Kapolsek Narmada Kompol Lalu Salehuddin di Mataram, membenarkan bahwa BR adalah mantan anggota Brimob Polda NTB yang ikut terlibat dalam pemerkosaan seorang gadis berinisial JM (16), warga Dusun Kumbi, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada.
"JM masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Umum di Lombok Barat, ia diketahui adalah adik sepupu mantan istri BR," kata Kapolda seperti dikutip dari Antara, Senin (6/10).
Kedua pelaku diketahui masih tinggal dalam satu dusun. BR diketahui oleh warga sekitar sering membuat ulah di wilayah tersebut semenjak bercerai dengan istrinya. BR melakukan aksi bersama seorang rekanannya yakni SD (18) yang merupakan tetangga korban. Saat ini SD telah diamankan oleh Polsek Narmada untuk diperiksa lebih lanjut, sedangkan BR masih dalam buronan polisi.
"Rekanan pelaku yang diketahui sebagai mantan anggota brimob itu sudah kami tahan, tapi BR belum terdeteksi keberadaannya," ujar Salehuddin.
Dikatakannya, SD dan BR telah lama merencanakan aksi bejatnya untuk memerkosa korban. Sehingga, saat JM pulang sekolah pada Jumat (2/10), pukul 18.30 WITA, keduanya melancarkan aksi yang terencana itu.
"Di perjalanan pulang, JM dihadang oleh keduanya, kemudian memaksa korban turun dari kendaraan dan menyeretnya ke rumah kosong yang tidak jauh dari lokasi penghadangan," ujarnya.
Setelah melihat hasil visum korban, pihak kepolisian telah menemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh JM. Bahkan, menurut informasi dari korban, JM sempat dipukul dan diancam kedua pelaku apabila melawan saat diperkosa.
Tindak asusila yang dilakukan oleh kedua pelaku telah dilaporkan pihak orangtua korban ke polisi pada Sabtu (3/10). "Berdasarkan laporan orangtua korban, kami langsung lakukan penangkapan," ujarnya.
Namun, BR hingga saat ini belum berhasil diamankan pihak kepolisian. "Kita masih terus melakukan pengejaran BR dan memanggil beberapa kerabat pelaku yang diduga terlibat dalam perencanaan aksi," katanya.