Diduga ada bahan peledak, ekskavasi bunker Solo libatkan TNI
Tim yang sudah mulai menggunakan alat berat tersebut mulai membersihkan tanah yang ada di permukaan bunker.
Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng sudah menemukan pintu akses masuk bunker di kompleks Balai Kota Solo, setelah lima hari penggalian. Bunker yang dulunya menjadi Kantor Residen Belanda, tempat persembunyian para penjajah ini diduga masih terdapat bahan peledak aktif hingga melibatkan TNI dalam ekskavasi.
"Kita memang menggandeng unsur TNI, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya amunisi dan bahan peledak berbahaya lainnya. Bangunan ini dulu kan kompleks Kantor Residen Belanda, tempat persembunyian para penjajah. Jadi mungkin saja ada amunisi atau granat aktif," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di lokasi, Selasa (12/11).
Pantauan merdeka.com, dalam penggalian tersebut kalangan TNI AD dari Korem 074/Warastratama Solo, terlihat menunggui proses pembersihan pintu masuk bunker. Tim yang sudah mulai menggunakan alat berat tersebut mulai membersihkan tanah yang ada di permukaan bunker. Sementara sejumlah pekerja lainnya, membersihkan lumpur yang menutupi akses masuk.
Sebelumnya, setelah sempat dihentikan selama setahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, kembali melanjutkan penggalian bunker yang ditemukan di Kompleks Balai Kota. Penggalian dilakukan oleh petugas dari BPCP Jateng, mulai Kamis pekan lalu. Ekskavasi ditargetkan selesai dalam waktu 15 hari atau Jumat (22/11) mendatang.