Diduga Dimarahi karena Isap Lem, Pelajar SMP di Malut Gantung Diri
Diduga karena sering dimarahi karena kebiasaannya mengisap lem, seorang bocah berinisial KB (15) asal Malifut, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) ditemukan gantung diri.
Diduga karena sering dimarahi karena kebiasaannya mengisap lem, seorang bocah berinisial KB (15) asal Malifut, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) ditemukan gantung diri.
Kasubag Humas Polres Halut Iptu Mansur Basing menuturkan korban merupakan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku SMP di kecamatan Malifut.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
"Korban gantung diri ditemukan di salah satu gedung Sekolah Dasar, kecamatan Malifut," kata Mansur, Jumat (30/10). Dikutip dari Antara.
Mansur mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh seorang saksi Sergius Barani yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Saksi mendapat informasi dari Evan bahwa ada orang dicurigai di dalam kelas sekolah dasar, kemudian saksi menuju sekolah untuk mengecek informasi dan mengintip melalui jendela. Dia terkejut dengan kondisi seorang bocah yang sudah dalam posisi seutas tali terikat di leher.
"Saksi kemudian keluar dan berteriak bahwa ada yang gantung diri, dan seketika itu masyarakat berlari menuju TKP. Berselang beberapa menit keluarga korban datang dan langsung membuka tali ikatan di leher, selanjutnya korban di bawa ke rumah untuk disemayamkan," ujarnya.
Sementara itu, sesuai keterangan dari MB yang merupakan kakak kandung korban, peristiwa terjadi pada Rabu (28/10), sekitar pukul 11.00 WIT, saksi melihat korban sedang dimarahi oleh ibunya dengan alasan bahwa korban sering mengisap lem aibon, kemudian saksi bertanya kepada korban namun korban hanya diam.
Sehingga membuat dirinya naik pitam dan melepaskan tiga kali tamparan ke pipi korban sebagai peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Selanjutnya ia bergegas pergi untuk membuang jaring di pantai dan sekitar pukul 15.00 WIT, saksi pulang ke rumah dan bertanya kepada ibunya tentang keberadaan korban yang juga adik kandungnya. Ibunya menyampaikan bahwa korban sudah keluar rumah. Hingga sekitar pukul 14.00 WIT dia mendengar kabar bahwa adiknya sudah tidak bernyawa lagi.
Sedangkan, sesuai hasil koordinasi, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan korban meninggal murni bunuh diri. Dugaan sementara bahwa korban depresi akibat sering dimarahi oleh keluarganya.
Baca juga:
Negosiasi Gagal, Pasien RSUD Tarakan Bunuh Diri Lompat dari Lantai 5
Rindu Tinggal Bersama Ibu di Medan, Pelajar Ini Nekat Mencoba Bunuh Diri
Sakit Stroke, Pria 60 Tahun Tewas Usai Lompat dari Lantai 5 RSUD Tarakan
Suami Tak Pulang 2 Bulan, Wanita Hamil Mau Lompat dari JPO Gambir
WN Sudan Mau Bunuh Diri Lompat dari JPO Tol Jagorawi