Diduga keracunan air minum, pekerja perusahaan kayu di Samarinda mual & muntah
Dari observasi awal, disebutkan para karyawan itu diduga keracunan. "Tapi kita belum tahu apakah keracunan makanan atau minuman. Tim dari Puskesmas sudah periksa, ambil sampel. Diagnosa umum keracunan," tambah Ghea.
Seratusan orang pekerja perusahaan pabrik kayu PT SLB Global di Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, diduga keracunan massal usai meminum air bersih olahan perusahaan. Tidak kurang 30 orang menjalani perawatan di Puskesmas dan RSUD Abdoel Moeis Samarinda.
Peristiwa itu, terjadi Kamis (21/12) pagi kemarin. Sekitar pukul 08.00 Wita hingga jelang tengah hari, mendadak para pekerja mengalami mual, muntah hingga keringat dingin dan demam.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Sebelumnya, mereka menyantap makanan rawon dan minum air putih, yang diolah dan disediakan di dalam perusahaan.
Pantauan merdeka.com di Puskesmas Trauma Center di Jalan Cipto Mangunkusumo, 6 orang harus menjalani rawat inap. Keenamnya masih mengenakan cairan infus di lengan masing-masing.
"Saya mulai mual muntah Kamis pagi kemarin. Buang air besar cair. Memang saya habis makan rawon, kemudian minum air putih. Yang tidak makan rawon, juga kena muntah-muntah," kata salah seorang pekerja bagian operator forkit, Firman (33), ditemui merdeka.com di Puskesmas sore ini.
Korban lainnya, Suci Dewiyanti juga mengalami hal yang sama. Namun dia sebelumnya tidak menyantap rawon yang disediakan di kantin dalam areal perusahaan.
"Saya masuk (rawat Puskesmas) jam 8 pagi kemarin. Saya tidak makan rawon, cuma minum air putih yang disediakan dalam perusahaan. Sepertinya dari air minumnya ini," kata Suci.
Usai meminum air putih, lanjut Suci, perubahan dirasakan pada pencernaannya. "Perut saya melilit, pusing-pusing, menggigil dan muntah, juga buang air besar cair. Banyak yang kena, ada lebih 100 orang. Soalnya kan itu baru jam masuk kerja," sebut Suci.
Dokter Ghea Ananta Adrian dari Puskesmas Trauma Center menyebutkan, dari 6 pasien rawat inap yang keseluruhannya karyawan perusahaan, beberapa di antaranya mulai membaik.
"Ada juga yang masih kritis karena mencret dan muntah. Kita observasi dulu, sampai benar-benar pulih baru pulang," sebut Ghea.
Dari observasi awal, disebutkan para karyawan itu diduga keracunan. "Tapi kita belum tahu apakah keracunan makanan atau minuman. Tim dari Puskesmas sudah periksa, ambil sampel. Diagnosa umum keracunan," tambah Ghea.
Sementara, dikonfirmasi terpisah Humas RSUD Abdoel Moeis Samarinda, dr M Abduh, menerangkan ada 33 pasien melapor keluhan yang sama sejak kemarin siang. "Dua di antaranya jalani rawat inap, 31 orang lainnya rawat jalan," sebut Abduh.
Merdeka.com dan wartawan lainnya, berupaya mengonfirmasi kepada pihak perusahaan di kantor pusat operasional PT SLJ Global Tbk. Namun pihak manajemen belum merespons untuk memberikan penjelasannya.
"Silakan langsung konfirmasi ke Balai Kesehatan. Pihak perusahaan sudah melaporkan ke sana," kata sekuriti PT SLJ Global Tbk, Edy.
Baca juga:
Santap makanan dari posyandu, puluhan warga dan balita di Solo keracunan
Puluhan warga di Singaraja keracunan usai santap makanan hajatan
Usai makan di kantin sekolah, puluhan siswa SMPN 3 Petang muntah & pusing
15 Siswa SD di Kudus keracunan usai makan mi diduga kedaluwarsa
Pelanggan sakit usai santap hamburger, Kejaksaan Korsel geledah McDonald's
Konsumsi cokelat, belasan siswa SD di Kota Kediri keracunan
31 Siswa SD di Buleleng keracunan usai makan nasi kuning