Diduga Keracunan Gas saat Kuras Sumur Tetangga, 1 Pekerja di Palembang Tewas dan 1 Kritis
Peristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Diduga keracunan gas saat membersihkan sumur, satu pekerja di Palembang tewas dan temannya kritis sehingga dilarikan ke rumah sakit. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
- Tragis! 5 Orang di Pemekasan Ditemukan Tewas Berhimpitan Dalam Sumur, Warga Menangis Histeris
- Kebocoran Pipa Gas Pertamina di Setiabudi Jaksel Diduga Imbas Galian Saluran Air
- 7 Kendaraan Sumbu Tiga Terjaring Langgar Larangan Melintas di Tol Japek saat Mudik
- Dua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Peristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya di Jalan Mayor Zurbi Bustan, Kelurahan Sukajaya, Sukarami, Palembang, Senin (5/8). Ketika menguras air di dalam sumur dengan kedalaman sekitar tujuh meter, keduanya tidak mengalami hal buruk.
Namun begitu JM masuk lagi ke dalam sumur dengan tujuan mengangkat lumpur, hal aneh barulah terjadi. JM tidak menyahut ketika dipanggil temannya dan hanya terdengar suara mengorok dari bawah.
Hal itu membuat ST panik. Dia lantas turun untuk mengetahui apa yang terjadi dengan korban.
ST menemukan JM sudah terkapar dan dia berusaha mengangkat korban dengan tali tambang yang dia gunakan saat turun. Lantaran terlalu lama di dalam sumur, ST turut keracunan gas dan berteriak sejadinya untuk diangkat. Namun kondisinya memburuk yang membuat ST pingsan.
Kedua korban berhasil dievakuasi petugas pemadam kebakaran yang dihubungi pemilik rumah. Korban JM tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit dan temannya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Diduga kelelahan saat membersihkan sumur atau bisa terhirup gas beracun," ungkap Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Ikang Ade Putra, Selasa (6/8).
Untuk penyelidikan lebih lanjut, TKP dipasang garis polisi. Sementara sumur itu ditutup menggunakan papan agar tidak membahayakan warga sekitar.
"Kasusnya masih lidik, saksi-saksi lagi diperiksa," kata Ikang.