Diduga Korban Ledakan Kapal di Samarinda, Dua Jasad Ditemukan di Sungai Mahakam
Kurun waktu tiga hari ini, SAR gabungan, memang sedang melakukan operasi SAR dua orang tenggelam di Mahakam, kawasan Mangkupalas, usai melompat dari kapal, setelah kapal mereka muatan batubara diperiksa kepolisian.
Tim SAR gabungan, hari ini menemukan tiga jasad laki-laki mengambang di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Dua diantaranya, diduga korban ledakan di atas kapal, yang terjadi Kamis (12/2) siang kemarin, dengan kondisi anggota tubuh tidak utuh.
Kurun waktu tiga hari ini, SAR gabungan, memang sedang melakukan operasi SAR dua orang tenggelam di Mahakam, kawasan Mangkupalas, usai melompat dari kapal, setelah kapal mereka muatan batubara diperiksa kepolisian.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan patung kepala dari batu pasir merah ditemukan? Pada 1952, Melville House menjadi tempat bagi Sekolah Dalhousie. Suatu ketika, seorang guru membawa penemuan dari seorang anak laki-laki ke Museum Kerajaan Skotlandia, sekarang menjadi NMS. Di sana, seorang pakar arkeologi Mesir Kuno bernama Cyril Aldred menyadari pentingnya patung kepala dari batu pasir merah yang berasal dari dinasti pertengahan ke-12 sekitar 1922-1855 SM.
-
Di mana peti mati kadal dengan patung belut ditemukan? Kedua patung tersebut pertama kali ditemukan di kota Mesir kuno, Naukratis.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
Sekitar pukul 03.00 WITA dini hari tadi, SAR gabungan menemukan jenazah Halim, salah satu dari 2 korban tenggelam di Mangkupalas. Satu lagi, Marwan, masih dicari.
Di tengah pencarian Marwan, SAR gabungan dikejutkan dua jenazah mengambang di Mahakam. Pertama, sekira pukul 11.45 WITA tadi, dengan kondisi anggota tubuh tak utuh. Kedua, juga di perairan Mahakam di Samarinda, sekitar pukul 18.00 WITA sore ini.
"Kondisi (kedua) korban yang ditemukan tidak utuh," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto, dalam penjelasan Jumat (12/2) malam.
Dipastikan, kedua jenazah itu, bukan korban Marwan yang dicari. "Tidak diketahui korban darimana. Kondisinya ada anggota tubuh ada yang hilang. Saat ini, dibawa ke RSUD AW Sjachranie Samarinda, untuk proses identifikasi," ujar Octavianto.
Terkait temuan dua jenazah tak utuh itu, Merdeka.com, berupaya mengkonfirmasi Kasat Polair Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji, sejak sore tadi, hingga malam ini. Namun belum mendapatkan respons.
Diketahui, 4 ledakan terjadi di kawasan Pulau Atas, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/2) siang, diduga dari atas kapal muatan BBM yang sedang sandar di dermaga. Ledakan itu terdengar hingga lebih dari 4 kilometer. Pascaledakan, tiga orang pekerja dikabarkan hilang.
Baca juga:
Dua Jenazah di Sungai Mahakam Diduga Korban Ledakan Kapal di Samarinda
Pembunuhan Wanita Dalam Lemari Hotel, Pelaku & Korban Buka Layanan Prostitusi Online
Pembunuh Wanita Dalam Lemari Hotel Semarang Ditangkap, Motif Kesal Korban Pencemburu
Mahasiswi Unsri Ditemukan Tewas di Kamar Indekos
Siswi SMP yang Hilang di Pelalawan Ditemukan Tak Bernyawa
Penjelasan Perusahaan
PT Barokah Perkasa Grup (BPG) angkat bicara terkait ledakan di atas kapal, yang sandar di dermaga kawasan pulau atas, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/2) kemarin. Perusahaan membantah kapal mengangkut minyak. Selain itu, juga mengklaim semua pekerja selamat usai ledakan.
Dalam penjelasan, PT BPG menyatakan, ledakan terjadi saat proses docking, dan kapal sedang tidak memuat minyak. Usai kejadian, semua kru pekerja selamat.
"Secara umum, semua kru selamat. Belum ada yang melapor kehilangan anggota keluarga, seperti diberitakan media (tiga pekerja hilang)," kata Corporate Management PT BPG Khairuddin, kepada wartawan di Samarinda.
Meski saat ini tengah diselidiki polisi, perusahaan menduga ada sebab lain yang mengakibatkan terjadinya ledakan.
"Kalau pun ada ledakan, hukum fisika seperti di ruang hampa, panas, sebabkan ledakan," kilah Khairuddin.
Dia kembali dikonfirmasi soal kabar 3 pekerja hilang usai ledakan. "Belum ada laporan masuk ke perusahaan dari keluarga yang kehilangan keluarganya. Kami belum bisa membenarkan (ada pekerja hilang usai ledakan). Tapi secara umum, kru di atas kapal semua selamat," tegasnya.
Klaim semua selamat, kontra dengan kepanikan M Rizal (20). Dia mencari ayahnya, Gunawi, sebagai tukang las di area perusahaan. Apalagi, ponsel ayahnya, tidak bisa dihubungi.
"Bapak saya namanya Gunawi, ngelas (tukang las) kerja di dalam (area perusahaan) dari jam 8 pagi. Biasa jam 5 sore pulang, tapi ini belum pulang," kata Rizal, ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kamis (11/2) sore.
Kepolisian, melalui Kasat Polair Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji, pun menyatakan, 3 orang pekerja belum diketahui keberadaannya pascaledakan, yang terdengar hingga empat kali itu.
Diketahui, ledakan itu terjadi Kamis (11/2) siang sekira pukul 14.45 WITA, dari arah atas kapal yang sandar di dermaga kawasan Pulau Atas, di Samarinda. Saat itu, dikabarkan 3 orang pekerja hilang, usai terdengar ledakan hingga 4 kali. Polisi memasang garis batas polisi (police line) malam harinya, untuk memudahkan penyelidikan.