Diduga sebarkan ajaran sesat, Ormas Gafatar Aceh digerebek warga
"Mereka itu sudah mempengaruhi masyarakat dengan kedok berasaskan Islam," kata Anasri.
Sebuah toko yang dijadikan kantor Organisasi Masyarakat (Ormas) Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Fajar Nusantara (DPD Gafatar) Aceh di desa Lamgapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar digerebek oleh warga. Penggerebekan ini dilakukan karena warga menduga Gafatar menyebarkan aliran sesat.
Ratusan warga yang tiba di kantor tersebut Rabu (7/1) sekira pukul 10.30 WIB langsung menyerbu ke dalam kantor. Warga pun mengamankan sejumlah dokumen yang ada dalam kantor ini. Baik dokumen yang ada di lantai dua maupun di lantai satu.
Selain itu, warga juga menggeledah sejumlah dokumen yang ada di dalam tas puluhan anggota Gafatar yang berada di dalam kantor. Lalu warga juga mengumpulkan seluruh kartu pengenal anggota Gafatar.
Setelah dilakukan penggeledahan dan mengumpulkan semua dokumen, pengurus anggota Gafatar diminta untuk berkumpul di lantai dasar. Warga juga meminta seluruh anggota Gafatar tidak meninggalkan kantor Gafatar.
Salah satu dokumen yang disita dan kemudian diperlihatkan kepada awak media tertulis dalam sebuah buku agenda milik Ketua DPD Gafatar T Abdul Fatah, tertuliskan visi-misi Gafatar adalah menyampaikan visi-misi yang disesuaikan dengan Milata Abraham.
Ketua Pemuda Desa Lamgapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Anasri, mengatakan aksi warga ini karena Gafatar telah menyebarkan aliran sesat Milata Abraham dan Gafatar tidak mengakui adanya Nabi Muhammad. "Mereka itu sudah mempengaruhi masyarakat dengan kedok berasaskan Islam," kata Anasri.
Dia melanjutkan, organisasi Gafatar ini sejak dibuka kantornya di sini telah meresahkan warga. Sehingga seluruh warga sepakat untuk menggerebek dan menggeledah kantor tersebut.
Sedangkan Sekretaris Desa (Sekdes), Nasrullah juga membenarkan bahwa dirinya mendapatkan informasi dari petinggi di kampung dan tokoh masyarakat bahwa organisasi Gafatar diduga menganut aliran sesat.
"Iya, warga menduga seperti itu, termasuk setelah membaca dari internet Gafatar ini aliran Milata Abraham yang telah dinyatakan sesat," tegas Nasrullah.
Kendati demikian, Nasrullah mengaku belum bisa mengklaim kebenaran sepenuhnya. Karena ini masih tahap pra duga bahwa organisasi tersebut menyebarkan aliran sesat. "Namun hasil yang didapatkan oleh warga sesat, indikasinya ada yang tertulis Tuhan Ruhul Qudus dan juga tidak percaya pada Nabi Muhammad," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Krueng Barona Jaya AKP Asyhari Hendri mengatakan belum bisa memastikan pokok persoalannya. Dia mengaku mendapatkan telepon ada penggerebekan organisasi Gafatar.
"Saya belum tau duduk perkara ini, kita hanya mengamankan saja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Saya hanya tadi mendapatkan telepon dan saya langsung mengamankan ke lokasi," ujarnya.