Diduga tak dinafkahi suami, ibu di Jombang ajak 3 anaknya minum racun serangga
EV, warga Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang ditemukan terkapar bersama ketika anaknya di dalam kamar mandi. EV diduga mengajak ketiga anaknya bunuh diri dengan cara meminum racun serangga, lantaran tak lagi diberi nafkah oleh sang suami. EV berhasil diselamatkan, sementara tiga korban meninggal.
EV, warga Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang ditemukan terkapar bersama ketika anaknya di dalam kamar mandi. EV diduga mengajak ketiga anaknya bunuh diri dengan cara meminum racun serangga, lantaran tak lagi diberi nafkah oleh sang suami. EV berhasil diselamatkan, sementara tiga korban meninggal dunia.
"Kami sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk keluarga serta suami yang bersangkutan. Saat ini kami masih menunggu yang ibu itu untuk sadar," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi kepada wartawan, Selasa kemarin. Dikutip dari Antara.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Kapan Jumbrek di kukus? Langkah selanjutnya yaitu masukkan adonan yang sudah berbentuk terompet ke dalam dandang untuk mengukus. Kemudian tunggu sampai 30 menit.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Kasus ini terungkap setelah suami korban meminta adiknya untuk melihat kondisi istri serta tiga anaknya pada Senin (15/1) malam.
Selama ini, pasangan tersebut tidak tinggal satu rumah. Istri serta anaknya tinggal di Desa Karobelah. Pasangan tersebut dikaruniai tiga orang anak, yaitu umur enam tahun, empat tahun, serta bayi empat bulan.
"Kronologisnya ada laporan dari masyarakat. Saksi, adik kandungnya pulang kuliah, dan dia mendapati rumah kakaknya sepi, tidak ada orang. Dicari hingga belakang, kamar mandi ternyata sudah ditemukan di kamar mandi. Tiga anaknya sudah meninggal sementara ibunya kritis," ungkapnya.
Adik korban meminta bantuan para tetangga dan menghubungi polisi. Tidak lama, petugas datang ke rumah korban, dan mereka dibawa ke rumah sakit. Untuk yang ibu tersebut juga langsung diberi perawatan intensif untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya.
Saat ini, kata Gatot, kondisi ibu tersebut sudah lebih baik. Namun, polisi masih menunggu kondisinya pulih lagi, untuk meminta keterangan dengan pasti penyebab bunuh diri serta bahan yang digunakan untuk bunuh diri.
"Korban dikenal tertutup. Menurut saksi, dia sering marah-marah tanpa sebab akhir-akhir ini. Bahkan, 1,5 tahun lalu juga pernah mencoba bunuh tapi gagal," ucapnya.
Polisi menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh tim medis RS Bhayangkara Kediri untuk mengungkap penyebab utama kematian ketiga korban.
"Kami proses penyelidikan alat bukti keterangan saksi dari tim medis dan forensik dari RS Bayangkara Kediri serta RSUD Dr Seotomo Surabaya. Kini dalam pelaksanaan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian anak-anak itu karena racun atau penyebab lainnya," kata Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto.
Ia juga sudah komunikasi dengan tim medis dari RSUD Kabupaten Jombang, untuk mengetahui kondisi terkini ibu dari tiga anak yang ditemukan sempat kritis tersebut. Kini kondisi ibu tersebut sudah lebih baik.
"Ibu itu sudah pulih, membaik. Tapi, dari tim dokter mengatakan masih diperlukan penawar racun untuk menguras lambungnya serta pemeriksaan daerah dan urine," katanya.
Kapolres menambahkan, polisi juga sudah meminta keterangan ibu itu, namun keterangan yang diberikan belum utuh sepenuhnya. Kondisinya masih belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif, mengingat ia juga ditemukan kritis diduga minum racun.
"Sudah ada jawaban tapi terputus. Ia membawa ketiga anaknya ke kamar mandi, tapi apa yang dilakukan di kamar mandi terputus (Jawaban yang diberikan terputus). Untuk itu, perkembangan selanjutnya kami siapkan tim psikiater," katanya.
Polisi kata dia, juga mendapatkan informasi yang sudah lama. Diduga, kejadian bunuh diri sekeluarga itu pada Senin (15/1) sekitar jam 21.00 WIB, namun polisi baru mendapatkan informasi jam 24.00 WIB. Saat mendapatkan informasi itu, korban sudah diamankan warga.
"Ketiga anak itu sudah meninggal dunia, ibunya, berkat pertolongan warga dibawa ke RS di Mojoagung dan sekarang dirujuk ke RSUD Jombang," ujarnya.
Polisi juga sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah mereka. Polisi menemukan botol obat antiserangga cair yang hanya tertinggal 1/5 saja. Diduga, isi dari botol itu diminumkan ibu tersebut pada tiga anaknya dan dia juga ikut bunuh diri.
"Kami temukan di kamar mandi botol obat anti serangga cair yang tinggal 1/5 saja. Diasumsikan itu digunakan bersangkutan dan turut diminumkan anaknya lalu ibu itu menenggak racun. Namun, ibu itu bisa ditolong," katanya.
Kapolres menambahkan, dari hasil informasi yang didapat, ibu tersebut memang tinggal bertiga dengan anaknya. Sementara suami tinggal di Surabaya. Sejak tiga tahun belakangan hubungan mereka kurang harmonis. Korban juga diduga kecewa sebab suaminya jarang mengunjungi keluarga.
"Tiga tahun ini hubungan agak renggang. Diduga patah hati tidak dinafkahi, kecewa mendalam dan melampiaskan pada anak-anaknya," katanya.
Baca juga:
Surani tewas usai tenggak obat pembasmi rumput
Misteri tewasnya pegawai BRI di Jakarta Pusat
Tak percaya bunuh diri, keluarga minta polisi usut kematian pegawai BRI Meritha
Polisi akan panggil 3 rekan kerja Meritha Vridawati
Ibu dan anak tewas setelah nekat melompat dari lantai 10 hotel di Pati