Dilarang mendaki, 3 pria asal Yogya akhirnya tersesat di Slamet
Ada rambu larangan pendakian yang sudah terpampang di pos pendakian Bambangan Desa Kutabawa.
Tiga pendaki gunung yang berasal dari Yogyakarta dilaporkan tersesat di Gunung Slamet. Mereka nekat mendaki Gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut, meski ada rambu larangan pendakian yang sudah terpampang di pos pendakian Bambangan Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
"Mereka naik diam-diam tanpa ada pemberitahuan ke kami. Kami tahunya juga dari pesan singkat pada Rabu (10/2) dari orang yang mengaku pendaki Gunung Slamet," ujar petugas SAR Kutabawa, Slamet Ardianzah saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (14/2).
Pendaki Gunung Slamet yang tersesat tersebut diketahui bernama Ronald Dicki, Airlangga Virgianto dan Zanuar Renaldo asal Yogyakarta. Menurut Slamet, mereka mendaki sejak Sabtu (7/2) lalu dan tersesat di hutan.
"Ketika akan mendaki mereka mengaku di pos pendakian tidak ada orang, kemudian mencatat nomor saya yang tertera di pos pendakian," katanya.
Saat ini, pihaknya mengatakan masih berkomunikasi dengan pendaki tersebut untuk memantau posisi terakhir. Meski begitu, Slamet mengaku kesal dengan sikap pendaki yang nekat menerobos larangan pendakian walau ada larangan mendekati puncak Gunung Slamet sejak Maret tahun lalu hingga sekarang karena aktivitas gunung yang fluktuatif.
"Mereka mengaku tersesat sejak Sabtu. Katanya hanya mau camping di lereng Gunung Slamet, tapi mereka mengaku sudah naik ke puncak," kata Slamet.
Sementara itu, Komandan Lapangan SAR Purbalingga, Wahyudi mengatakan, sejak ada kabar tersesatnya pendaki tersebut, tim pencari sudah diberangkatkan. Namun hingga Jumat (13/2) sore, mereka belum menemukan tanda-tanda keberadaan para pendaki tersebut.
"Tim evakuasi sempat menemukan selendang yang terikat di pohon, tapi belum tahu pasti apakah itu milik mereka," ujar dia.
Sebelumnya seorang petani juga mengaku melihat tiga orang pendaki membawa tas besar, naik ke puncak. Sementara dari pesan singkat terakhir yang diterima, mereka mengaku berada di wilayah hutan dan beristirahat di punggungan sisi timur-utara.
Belasan petugas SAR gabungan dari SAR Purbalingga, TNI, Polri, SAR desa dan pecinta alam masih bertahan di Pos Pendakian Bambangan untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.
Baca juga:
Sampai sekarang aktivitas Gunung Slamet fluktuatif
Wartawan Banyumas bagikan masker ke warga sekitar Gunung Slamet
Rinada,
PVMBG: Status siaga Gunung Slamet belum waktunya diturunkan
Aktivitas Gunung Slamet masih tinggi
-
Dimana lokasi Gunung Slamet? “Meskipun demikian masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Sukedi.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Bagaimana karakteristik Gunung Slamet? Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan".
-
Siapa yang dipercaya bersemayam di Gunung Slamet? Dewa-dewa utama yang dipercayai bersemayam di Gunung Slamet antara lain Dewa Brahma, pencipta alam semesta, dan Dewa Wisnu, pemelihara dunia.
-
Apa yang diyakini sebagai tempat bersemayam makhluk gaib di Gunung Slamet? Mitos Gunung Slamet yang pertama, yaitu puncaknya konon menjadi tempat bersemayam makhluk gaib. Ada beberapa alasan yang mendukung kepercayaan tersebut.
-
Bagaimana aktivitas Gunung Slamet menurut Sukedi? “Yang pasti sampai saat ini status Gunung Slamet masih normal. Mungkin kabar tersebut berasal dari pemberitaan beberapa tahun lalu saat Gunung Slamet berstatus siaga," Sukedi mengatakan, ia sering ikut membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena secara kebetulan rumahnya cukup dekat dengan Pos PGA Slamet.