Dinkes Jabar duga ada kandungan metanol dalam miras oplosan maut
Polisi masih melakukan pemeriksaan kandungan minuman keras (miras) yang mengakibatkan puluhan jiwa meninggal di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar menduga ada kandungan metanol dalam minuman tersebut.
Polisi masih melakukan pemeriksaan kandungan minuman keras (miras) yang mengakibatkan puluhan jiwa meninggal di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar menduga ada kandungan metanol dalam minuman tersebut.
Dugaan tersebut berdasarkan tanda keluhan pasien yang datang ke rumah sakit, seperti mual, muntah dan hilangnya pandangan.
-
Kapan Tyas Mirasih terlihat seperti ratu dengan mahkotanya? Tyas terlihat seperti seorang ratu dengan mahkotanya yang merupakan karya dari desainer Rinaldy Yunardi, lho.
-
Apa itu Mie Kipas? Merupakan Jenis Mi Yamin Sebenarnya, mi kipas termasuk varian mi yamin yang sudah populer di Jawa Barat. Mi yamin sendiri merupakan mi yang direbus, kemudian diberi banyak bumbu termasuk kecap manis. Mi ini memiliki ukuran yang kecil-kecil, serupa dengan mi kering khas Palembang atau bakmi asli Tionghoa. Secara tampilan, mi kipas mirip dengan mi yamin karena memiliki ukuran yang kecil dan berwarna kecokelatan dari kecap.
-
Apa itu Miruha? Mengutip kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Kamis (23/11), Miruha didefinisikan sebagai teknologi sederhana dari warga Subang di zaman dahulu untuk menyalakan api.
-
Siapa yang menemukan sinyal misterius itu? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.
-
Kapan doa mimpi buruk dibaca? Doa mimpi buruk ini bisa dibaca ketika bangun tidur.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Jawa Barat, Ismirni mengatakan ada empat fase yang menyerupai dengan keracunan metanol. Efek toksik metanol di fase pertama adalah penekanan sistem saraf pusat dapat terjadi pada 30 menit sampai 2 jam. Intoksikasi dapat terjadi dalam durasi lebih pendek daripada intoksikasi dari etanol.
Fase kedua adalah fase laten tanpa gejala, mengikuti depresi sistem saraf pusat. Dalam 48 jam setelah diminum, pasien mungkin belum menunjukkan tanda-tanda keracunan walaupun gejalanya berbeda secara individual.
Fase ketiga terjadi asidosis metabolik berat. Pada fase ini methanol telah dimetabolisir menjadi asam format dan menyebabkan metabolik asidosis (meningkatnya keasaman darah yang dapat menyebabkan mual, muntah, pusing dan mungkin ada gangguan penglihatan).
Fase keempat toksisitas pada mata diikuti dengan kebutaan, dan mungkin kematian. Fase ini ditandai gangguan visual umumnya terjadi pada 12 sampai 48 jam setelah minum dan jaraknya bervariasi dari mulai tidak tahan cahaya (fotophobia) kabur atau berkabut bahkan kebutaan.
"Fase itu berbeda antara individu dengan individu lain," katanya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (11/4).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan, jika benar ada kandungan metanol dalam miras tersebut, maka hal itu sangat membahayakan.
"Metanol ini zat yang bisa digunakan sebagai bahan bakar, seperti spirtus. Kalau dikonsumsi akan merusak organ vital," terangnya.
Baca juga:
Pastikan tewas karena miras, makam dua Satpam Permata Bintaro mau dibongkar
Total korban meninggal akibat miras di Jabar mencapai 52 orang
Ini kandungan miras oplosan di Jakarta yang dikonsumsi korban
Polres Jaksel belum menaksir omzet penjualan miras di Jagakarsa
Wakapolri perintahkan anak buah usut kasus miras oplosan hingga ke akarnya