Ilmuwan Ungkap Penelitian Tentang Dampak Micin Bagi Fungsi Otak, Hasilnya di Luar Dugaan
MSG atau micin sering digunakan sebagai penambah rasa di makanan dan kerap disalahartikan dalam mitos kesehatan otak.
Micin, yang lebih dikenal dengan nama monosodium glutamat (MSG), merupakan bahan tambahan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa makanan. MSG telah menjadi elemen penting dalam berbagai masakan di seluruh dunia, terutama dalam kuliner Asia. Meskipun sangat populer, MSG seringkali menjadi topik perdebatan dan kontroversi.
Banyak mitos dan kekhawatiran muncul di masyarakat mengenai efek konsumsi MSG terhadap kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak dan kemampuan kognitif. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian di bidang kesehatan, berbagai studi telah dilakukan untuk mengungkap fakta di balik klaim-klaim tersebut.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di jaringan otak? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Bagaimana para peneliti menemukan bukti penyusutan otak manusia? Para peneliti menggunakan analisis titik perubahan untuk memperkirakan waktu perubahan evolusi otak hominin.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian ilmiah China tentang otak orang Asia? Penelitian baru oleh para peneliti China menemukan seleksi alam pada populasi Asia Timur telah mendukung mutasi genetik yang menghasilkan otak yang lebih besar.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi otak? Namun secara biologis, polusi udara dapat menyebabkan peradangan otak, defisit serotonin, dan mengganggu respons stres.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
Namun, para ahli kesehatan dan ilmuwan terus berusaha memberikan penjelasan yang lebih tepat dan berbasis bukti ilmiah. Artikel ini akan mengulas dampak nyata dari konsumsi MSG terhadap fungsi otak, berdasarkan pandangan dan temuan dari para pakar di bidang kesehatan, yang dihimpun dari berbagai sumber.
Hubungan dengan Pemikiran Otak
Glutamat memainkan sejumlah peran krusial dalam fungsi otak. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 dan 2020 menunjukkan bahwa glutamat berperan sebagai neurotransmitter, yaitu senyawa kimia yang memicu sel-sel saraf untuk mengirimkan sinyal.
Meskipun demikian, studi dengan judul "Extensive use of monosodium glutamate: A threat to public health?" dan "Natural products as safeguards against monosodium glutamate-induced toxicity" mengindikasikan bahwa meskipun glutamat sangat penting bagi fungsi otak, MSG juga dapat berpotensi menyebabkan toksisitas otak dengan meningkatkan kadar glutamat secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan stimulasi berlebihan pada sel-sel saraf dan berisiko menyebabkan kematian sel.
Beberapa penelitian yang dirujuk oleh Healthline.com menunjukkan konsumsi makanan yang mengandung glutamat tidak akan memberikan efek signifikan pada otak, karena sebagian besar glutamat tidak dapat berpindah dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah atau melewati penghalang otak.
Oleh karena itu, setelah mengonsumsi MSG, seluruh zat tersebut sepenuhnya diolah dalam sistem pencernaan, di mana MSG berfungsi sebagai sumber energi, diubah menjadi asam amino lain, atau berperan dalam sintesis berbagai senyawa bioaktif.
Hasil Penutup
Hingga Februari 2023, tidak terdapat bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa MSG atau micin dapat memengaruhi otak jika dikonsumsi dalam jumlah yang moderat. Selain dampak pada otak, penggunaan micin juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas, gangguan metabolisme, serta gejala seperti pusing dan sakit kepala.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sekitar 1% dari populasi dunia tidak dapat mentoleransi MSG. Namun, gejala atau masalah tersebut tidak akan berakibat jangka panjang. Meskipun pada tahun 1960-an MSG dipandang sebagai zat yang berpotensi berbahaya, penelitian terbaru telah membantah anggapan tersebut dan menunjukkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.