Dinkes Jelaskan Angka Kematian Corona di Jateng Lebih Tinggi dari Skala Nasional
Menurutnya, angka tersebut karena Dinkes Jateng belum bisa mengungkap seluruh jumlah kasus positif corona.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menjelaskan alasan presentase angka kematian kasus virus corona di Jateng lebih tinggi dibandingkan dengan skala nasional. Menurutnya, angka tersebut karena Dinkes Jateng belum bisa mengungkap seluruh jumlah kasus positif corona.
Saat ini, jumlah kematian akibat corona di Jateng sebanyak 22 orang. Jumlah tersebut adalah pasien meninggal yang sudah pasti terdeteksi positif corona kemudian diisolasi di rumah sakit.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Data Kemenkes dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan Provinsi Jateng memiliki tingkat kematian tertinggi dengan 15,71 persen. Angka tersebut didapat dari perhitungan jumlah kematian dibagi jumlah kasus positif Covid-19 kemudian dikalikan 100 persen.
"Nah untuk jumlah kasusnya secara pasti memang belum tahu. Tapi sudah ada 22 orang yang meninggal. Semua yang meninggal sudah pasti terdeteksi positif covid-19 berat," kata Yulianto Prabowo kepada wartawan, Sabtu (11/4).
Dia mengungkapkan selain pasien yang dirawat, banyak masyarakat yang belum terdeteksi baik memiliki asymptomatic atau gejala ringan dan tanpa gejala.
"Jadi masih banyak di masyarakat terdeteksi gejala ringan tapi positif juga banyak. Dan itu tidak perlu dirawat di rumah sakit hanya cukup isolasi mandiri di rumah," jelasnya.
Dia meyakini bahwa presentase angka kematian tersebut belum mendekati kebenaran jika melihat jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng yang terbilang sedikit dibanding wilayah lainnya.
"Jadi kalau hanya jumlah kematian dibagi dengan jumlah kasus yang positif yang dirawat di rumah sakit presentasinya ya memang tinggi. Menghitungnya bukan begitu. Tapi dibagi seluruh kasus positif yang ada di tengah masyarakat," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya menggelar rapid test bagi masyarakat Jateng untuk mendeteksi adanya penularan Covid-19.
"Itu yang kita selalu cari tentunya dengan melakukan rapid test. Jadi kita belum bisa menyimpulkan angka kematian itu tinggi atau rendah karena belum pasti dan masih kita cari terus," ungkapnya.
Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan Dinkes Jateng terdapat 6.200 orang. "Hasilnya 53 orang positif. Sisanya tidak dilaporkan ada 3.000 orang," katanya.
Sedangkan dari informasi yang diperoleh, terdapat 175 orang positif corona, pasien dalam pengawasan yang hasilnya positif dirawat terdapat 118 orang, pasien dalam pengawasan 565 orang dan orang dalam pemantauan 2.077 orang di Jawa Tengah.
(mdk/ray)