Dinkes Sumsel dan Palembang Saling Lempar Soal Sebaran Covid-19 Varian India
Dinas Kesehatan Palembang mengakui adanya Covid-19 jenis tersebut di wilayahnya. Namun, penelusuran belum dilakukan karena dalam proses pengerjaan teknis.
Sebaran Covid-19 varian B1617 asal India diketahui sudah masuk di wilayah Sumatera Selatan sejak Januari 2021. Hanya saja, dinas terkait terkesan saling lempar terkait perkembangannya terkini.
Dinas Kesehatan Palembang mengakui adanya Covid-19 jenis tersebut di wilayahnya. Namun, penelusuran belum dilakukan karena dalam proses pengerjaan teknis.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Tracing kasus konfirmasi dari varian B1617 sudah dapat dipastikan. Tetapi karena masih dalam proses pengerjaan bagian surveilans teknis penelusuran belum bisa dilakukan," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palembang, Yudhi Setiawan, Senin (10/5).
Dia menyebut Dinkes Palembang belum memiliki data pasien yang terpapar Covid-19 varian B1617. Dia pun menyarankan untuk koordinasi dengan Dinkes Sumsel.
"Jadi tracing belum dapat diinformasikan dari bagian surveilans. Karena untuk varian baru kami belum punya info resmi, nanti silakan konfirmasi ke Dinkes Sumsel," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri justru menyebut data pasien Covid-19 sedang ditelusuri Dinkes Palembang. Hanya saja, laporan penelusuran dari pihak terkait belum diterima.
"Masih dalam penyelidikan tim kota Palembang, kami belum terima informasi lengkap," tutupnya.
4 Warga Sumsel Terpapar Covid-19 Varian India
Sebanyak empat warga Sumatera Selatan terpapar Covid-19 varian B1617 atau mutasi dari India. Hanya saja, semua pasien sudah dinyatakan sehat.
Wakil Ketua PIE Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hosien (RSMH) Palembang Harun Hudari membenarkan informasi itu. Menurut dia, mereka terpapar pada Januari 2021 dan sudah sehat sehingga diizinkan pulang.
"Varian baru itu sudah ada sejak Januari 2021 di Sumsel. Mereka warga Sumsel atau WNI," ungkap Harun, Senin (10/5).
Menurutnya, adanya virus Corona mutasi India itu setelah dilakukan pemeriksaan sampel terhadap beberapa orang pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan. Lama dan panjangnya proses pemeriksaan dan pengujian sampel di Jakarta, membuat hasilnya baru diumumkan 8 Mei 2021.
"Ya, karena pemeriksaannya panjang, baru 8 Mei kemarin diumumkan oleh Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Dikatakan, varian virus Covid-19 masuk ke Sumsel bukanlah kali pertamanya terjadi. Menurut dia, hampir seluruh mutasi baru virus corona sudah masuk ke wilayah itu. Sayangnya alat yang dimiliki di daerah hanya mampu mengetahui positif atau tidaknya seseorang dari virus tersebut.
"Varian masuk sudah macam-macam, dari Jawa Timur, Inggris, dari Belanda sudah ada semua di Palembang ini," kata dia.
Dia menjelaskan, Covid-19 asal India itu tak jauh berbeda dengan jenis sebelumnya, seperti gejala yang dirasakan maupun risiko kematian. Bedanya risiko penularan tiga kali lebih cepat dibandingkan Covid-19 asal Wuhan.
"Misalnya dalam sehari Covid-19 yang biasa menularkan 1 juta orang, yang baru ini bisa sampai 2- 3 juta orang per hari," ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk disiplin menjalankan prilaku hidup sehat dan bersih serta menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
"Kami terus melakukan pemutusan penularan ketika ditemukan varian baru," pungkasnya.
Baca juga:
Rekapitulasi Kasus Covid-19 Varian Inggris, Afrika Selatan, dan India di Indonesia
Di HUT Bulog, Budi Waseso Banggakan Keberhasilan Jaga Harga Pangan Saat Pandemi
Lebaran Sudah Dekat, Pemerintah Siapkan Kondisi Terburuk Bila Penularan Covid Tinggi
Pemuda di Jakarta Meninggal Sehari Usai Divaksinasi AstraZeneca
Pemerintah Tegaskan SIKM Tak Diperlukan di Wilayah Aglomerasi