Dipo Alam akui ada nama LHI dalam laporannya ke KPK
Setelah menyampaikan laporan itu saya langsung terbang ikut rombongan presiden ke Luar Negeri," kata Dipo.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengakui jika ada nama Luthfi Hasan Ishaaq dalam laporannya mengenai dugaan korupsi ke KPK. Dipo menyampaikan laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 14 November tahun lalu.
"Di laporan itu memang ada nama LHI. Setelah menyampaikan laporan itu saya langsung terbang ikut rombongan presiden ke Luar Negeri," katanya.
Ia memilih melaporkan ke KPK ketimbang ke Badan Kehormatan DPR. Ia sangat yakin kalau KPK akan menindaklanjuti.
"Tapi tentu KPK punya bukti-bukti dan informasi lain, laporan saya hanya tambahan yang mungkin melengkapi saja," kata Dipo yang tidak berpretensi kalau KPK menangkap LHI atas laporannya.
"Tanya KPK kalau mau jelasnya," ujar Dipo lagi di Jeddah, seperti dikutip antara, Selasa (5/2).
Laporan Dipo ketika itu menyebut tiga nama menteri: Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Perdagangan Mari Elka Pangestu. Dari ketiganya, Hanya Suswono yang berasal dari partai politik.
Dalam keterangan pers pada 12 November 2012, Dipo sempat menyebut adanya peran ketua fraksi dalam aliran kongkalikong anggaran.
Waktu itu, Dipo mengaku mendapat laporan dari Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Pertanian bahwa ada kader partai politik yang disusupkan ke dalam jajaran kementerian.
Tugas kader ini merekayasa pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang jumlahnya mencapai ratusan miliar rupiah.
"Sebagai imbalannya, para oknum kader partai meminta kepada rekanan yang dimenangkan untuk menyetor uang yang besarnya sampai puluhan bahkan bisa mencapai ratusan miliar rupiah," ujarnya.
Atas informasi tersebut, lalu Seskab melakukan cek ulang ke Menteri Pertanian sebelum akhirnya dilaporkan ke KPK.
"Tapi informasi itu bukan dari mantan Dirjen Peternakan ya," demikian Dipo Alam.