Dipukul anggota TNI 3 kali, petugas Avsec belum bisa bekerja
Dipukul anggota TNI 3 kali, petugas Avsec belum bisa bekerja. Petugas Aviation Security (Avsec) Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Agus Salim, belum kembali bekerja. Agus diduga dipukul seorang anggota TNI ketika menjalankan tugasnya di SCP (Security Check Point) 2, Jumat (7/10) kemarin.
Petugas Aviation Security (Avsec) Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Agus Salim, belum kembali bekerja. Agus diduga dipukul seorang anggota TNI ketika menjalankan tugasnya di SCP (Security Check Point) 2, Jumat (7/10) kemarin.
Dugaan pemukulan itu berawal saat personel Avsec bernama Eni Roheni hendak meminta seorang pejabat TNI AD bintang dua untuk melepas ikat pinggang, serta jam tangan sebelum melewati mesin x-ray di SCP 2.
Pejabat TNI AD itu menolak, lalu Agus membantu memberi penjelasan kepada pejabat tersebut. Entah seeperti apa, tiba-tiba saja salah satu anggota TNI yang diketahui protokoler pejabat yang bersangkutan melakukan tindak kekerasan terhadap Agus.
"Lukanya memang tidak terlalu fatal. Tapi, sampai sekarang, dia belum masuk kerja. Saya minta sama dia, kalau belum bisa masuk, ya jangan masuk dulu. Pihak perusahaan bisa memahaminya itu," kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan, Senin (10/10).
Pada hari kejadian, Agus disebut mendapat pukulan di bagian perut dua kali dan di wajah satu kali. Wakan belum menerima informasi lebih lanjut bagaimana kondisi terkini Agus, apakah lukanya sudah membaik atau masih dalam perawatan.
Pada hari ini, PT Angkasa Pura II menggelar pertemuan dengan semua jajaran TNI, mulai dari protokoler TNI AU, AL, dan AD, hingga Kodim serta Korem setempat. Dalam pertemuan itu, AP II menjelaskan tugas dan fungsi personel Avsec dalam menjalankan pekerjaannya di bandara, juga standar pengamanan di SCP 1 dan 2.
SCP 1 yang biasanya ditempatkan di pintu masuk bandara fokus pada pemeriksaan barang. Sedangkan SCP 2 yang biasanya ada di dekat area boarding, khusus memeriksa orang dan barang bawaannya.
Terkait dengan aturan melepas ikat pinggang dan jam tangan, tertera dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional dan Surat Instruksi Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kewajiban Perbaikan Sistem Keamanan Bandar Udara.
Wakan melihat, jajaran TNI menyambut baik penjelasan tersebut dan sepakat untuk ikut serta dengan aturan itu. Dia juga berharap, tidak ada peristiwa serupa yang terjadi lagi ke depannya.
"Prinsipnya mereka mengerti. Masalah kemarin sangat kami sayangkan, tapi juga ada miskomunikasi dan kami terbuka jika ada masukan ke depannya. Avsec memang harus menjalankan tugasnya dan dilaksanakan dengan santun serta profesional," ujar Wakan.
Baca juga:
Setrika perut pembantunya, Agus Susanto diamankan petugas
Susheri tewas dikeroyok 12 pemuda usai nonton Jaranan
Tanpa alasan jelas, Abdul dimasukkan ke kandang anjing lalu ditikam
Ini kronologi protokoler jenderal TNI pukul petugas bandara
Bantah terjadi pemukulan, Pangkostrad ingin petugas bandara ramah
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.