Disdik Jateng Buka Suara Usai Ketua OSIS SMA di Klaten Tewas Diceburkan Teman ke Kolam Sekolah
Fajar tewas setelah tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, Senin (8/7) kemarin.
Dinas Pendidikan Jawa Tengah buka suara soal meninggalnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho (18) usai diceburkan teman - temannya ke kolam sekolah.
- Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
- Detik-Detik Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas, Sempat Berenang 3 Putaran
- Petaka Hari Ulang Tahun Sang Ketua OSIS di Klaten, Tewas Usai Diceburkan Teman-Teman
- Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Disdik Jateng Buka Suara Usai Ketua OSIS Tewas Diceburkan Teman ke Kolam Sekolah
Dinas Pendidikan Jawa Tengah buka suara soal meninggalnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho (18) usai diceburkan teman - temannya ke kolam sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jateng, Agung Wijayanto mengatakan, peristiwa tersebut harus menjadi catatan bersama agar tidak terulang di kemudian hari.
"Ini sifatnya kecelakaan. Menurut saya tidak ada unsur kesengajaan. Kita harapkan peristiwa seperti ini menjadi pelajaran bagi semuanya," ujar Agung saat ditemui seusai melayat ke rumah duka, Selasa (9/7).
Menurut Agung, ke depan satuan pendidikan harus bisa memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah aman. Selain itu, meskipun kegiatan yang dilakukan siswa bukan hari kerja, namun harus ada pendampingan.
"Ini menjadi rekomendasi kita untuk satuan - satuan pendidikan harus memiliki SOP untuk semua kegiatan. Tapi dalam koridor ini, ini adalah kecelakaan. Namanya kolam, namanya pompa ya mesti ada di situ. Tapi yang penting siswa juga harus hati - hati dalam beraktivitas," tandasnya.
Teman Fajar yang berhasil keluar dari kolam langsung mematikan saklar listrik kolam. Umar mengatakan, keluarga Fajar tak mau memperpanjang kasus ini.
Lanjut Agus, pihaknya turut berbela sungkawa mendalam atas peristiwa tersebut. Apalagi terjadi saat para siswa sedang dalam masa libur sekolah. Namun demikian dia tahu jika OSIS memiliki program yang harus dijalankan.
"Sebenarnya ini kegiatan normal kalau tidak ada kejadian ini. Namun karena terjadi sesuatu yang menyebabkan ada siswa yang meninggal kami menaruh simpati dan perhatian yang besar'," ungkap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fajar tewas setelah tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, Senin (8/7) kemarin. Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa mengungkapkan kronologi kejadian.
Pada Senin (8/7), Fajar yang juga Ketua OSIS di sekolahnya sedang melakukan kegiatan di sekolah.
"Kan sejak tanggal 24 Juni OSIS merencanakan untuk cari sponsorship, untuk kegiatan lomba perkembangan prestasi minat bakat siswa yang akan dilaksanakan 25 Juli," jelasnya, Selasa (9/7).
Pada saat itu, ada salah satu teman Fajar yang ingat bahwa hari tersebut merupakan hari ulang tahun Fajar yang ke-18. Mereka kemudian menceburkan Fajar ke kolam sebagai bentuk perayaan ulang tahun.
"Sekitar empat orang tadi itu merayakan setelah makan siang dan salat kita (teman-teman Fajar) ceburkan di kolam. Sebelum diceburkan di kolam kasih tepung dulu terus diangkat," katanya.
Namun saat berada dalam kolam, Fajar mengaku kakinya kram. Tiga temannya langsung menolong Fajar. Rupanya, Fajar bukan mengalami kram melainkan tersetrum.
"Di kolam (Fajar) sempat mau berusaha untuk mentas (naik) kemudian nginjak setrum itu, katanya (Fajar merasa) kram, padahal kesetrum. Tahunya setrum, temannya itu turun (ke kolam) temannya nolong awalnya satu, terus dua tiga orang nyemplung (kolam). Yang satu kesetrum juga terus tapi bisa gerak," jelasnya
Teman Fajar yang berhasil keluar dari kolam langsung mematikan saklar listrik kolam. Umar mengatakan, keluarga Fajar tak mau memperpanjang kasus ini.
"Kami juga nggak bisa lanjutkan karena keluarga korban menerima, kepala desa juga di sini, keluarga di sini membuat pernyataan, pada intinya tidak mau melanjutkan proses tersebut dan dianggap musibah," katanya.