Disebut terkait Gulen, sekolah Sragen Bilingual terancam ditutup
Pihak SBBS Gemolong, Sragen mengaku sudah menghentikan segala bentuk kerjasama dengan Pasiad Turki sejak Juni 2016 lalu.
Buntut kisruh politik di Turki, membuat sebuah sekolah di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah terancam ditutup. Sragen Bilingual Boarding School (SBBS), sekolah tersebut pernah bekerjasama dengan Non Govermental Organization (NGO) Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (Pasiad), salah satu lembaga asing asal Turki.
Pasiad merupakan NGO yang diduga memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen. Fethullah Gulen adalah orang yang dituduh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai pihak yang berada di belakang kudeta yang gagal beberapa waktu lalu.
Kedutaan besar Turki telah merilis nama beberapa sekolah di Indonesia yang berafiliasi dengan Fethullah Gulen. Dan salah satunya adalah Sragen Bilingual Boarding School (SBBS).
Pemerintah Turki dikabarkan sudah mengirimkan surat resmi ke Pemerintah Indonesia untuk menutup 9 sekolah, termasuk SBBS karena bekerjasama dengan Pasiad. Namun saat dikonfirmasi wartawan, pihak SBBS Gemolong, Sragen mengaku sudah menghentikan segala bentuk kerjasama dengan Pasiad Turki sejak Juni 2016 lalu.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SBBS, Arie Mayang menerangkan, sejak tahun 2008 lalu pihaknya memang berinteraksi dengan guru-guru Turki. Saat itu mereka menggunaan nama Pasiad, namun kemudian di akhir 2015 izinnya dicabut dan resmi dilarang di Indonesia.
"Saya tidak mau kalau SBBS masih dikait-kaitkan dengan Pasific Contries Social and Economy Solidarity Association (PASIAD). Pasiad itu organisasi nirlaba yang digagas pengusaha-pengusaha Turki dengan sasaran kegiatan sosial dan pendidikan. Pasiad dan SBBS memang pernah menjalin kerjasama selama hampir delapan tahun. Tapi sudah berakhir," ujar Arie kepada wartawan, Jumat (29/7).
Dia menambahkan, semua guru pengajar asal Turki di SBBS Gemolong juga sudah dipulangkan. Bahka, seluruh fasilitas para guru sal Turki yang ada di SBBS juga sudah dilucuti sesaat sebelum mereka dipulangkan ke negara asalnya akibat pelanggaran izin operasional.
"Kami menerima surat dari Kemendikbud untuk menghentikan kerjasama dengan Pasiad Turki. Ternyata Pasiad Turki itu bukan termasuk lembaga pendidikan, jadi tidak boleh melakukan aktivitas pendidikan di Indonesia," jelasnya.
Arie menegaskan, SBBS Gemolong yang merupakan sekolah setingkat SMP dan SMA tidak terkait dengan lembaga pendidikan Turki apa pun. Aktivitas di sekolah tetap beroperasional seperti biasa. Termasuk buku-buku karangan dari karangan Fethullah Gullen, sempat menjadi bacaan wajib siswa. Namun setelah ada larangan dari Kementerian, buku tersebut kemudian disimpan dan tidak dibaca lagi oleh siswa.
"Saat ini kami masih mencari alternatif kerjasama dengan lembaga pendidikan asing (LPA) yang memungkinkan diajak bekerjasama," katanya.
Ditemui terpisah, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku sudah mendengar kabar tersebut. Dia menegaskan, larangan tersebut tidak lantas membuat SBBS Gemolong harus ditutup. Di juga mengungkap, persoalan itu sudah dibicarakan dengan Kementerian di Jakarta waktu sebelum lebaran diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan.
"SBBS sudah tidak bekerjasama dengan Pasaid dan diambil alih oleh Emity Australia. Namun atas sejumlah masukan, Emity dianggap masih ada hubungan dengan Pasaid dan kontraknya habis akhir Juni lalu tidak diperpanjang," imbuh Yuni.
Yuni menegaskan, Pemkab Sragen akan tetap akan mempertahankan SBBS yang juga merupakan salah satu sekolah negeri di Sragen. Dia berjanji akan menggandeng lembaga pendidikan asing (LPA) lain selain Turki. Salah satunya pihaknya masih menjajaki dengan British College.
Baca juga:
Dituding terkait Gulen, Sekolah Bilingual Bandung merasa dirugikan
Pemerintah tak mengiyakan desakan Turki tutup sekolah terkait Gulen
Sekolah Kharisma Bangsa Tangsel bantah didanai gerakan Gulen
Mendikbud akan klarifikasi tujuan Turki minta 9 sekolah ditutup
9 Sekolah di Indonesia sebut tudingan Kedubes Turki fitnah keji
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan di Kültepe? "Ini pertama kalinya sebuah tulang rahang singa ditemukan di Kültepe." Fikri Kulakoğlu juga menyampaikan, selama penggalian tahun ini, pihaknya menemukan timbunan tulang dua ekor singa, beruang, domba gunung, rusa, babi liar di dalam sebuah selokan.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Apa yang ditemukan di gua Turki yang menunjukan adanya keju? Selain itu, ditemukan juga bahan makanan yang masih alami dilapisi dengan resin, memiliki kemiripan yang mencolok dengan makanan penutup yaitu keju modern.