Disergap setelah buron 8 bulan, begal di Medan ditembak mati
Satu lagi tersangka begal sadis di Medan ditembak mati. Polisi terpaksa melumpuhkan dengan timah panas karena tersangka mencoba menyerang petugas saat penangkapan. Tersangka merupakan bagian dari jaringan pelaku begal sadis yang berhasil diungkap Polrestabes Medan pada Desember 2017.
Satu lagi tersangka begal sadis di Medan ditembak mati. Polisi terpaksa melumpuhkan dengan timah panas karena tersangka mencoba menyerang petugas saat penangkapan.
Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka yang ditembak mati yakni Afandri Simangunsong alias Bangun (37), warga Jalan Rawa Cangkuk Gang Arab, Medan. Dia disergap saat melarikan diri ke arah Sungai Betimus, sekitar Jalan Perdana Medan, dinihari tadi sekitar 00.30 Wib.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
"(Tersangka) bersembunyi dalam gelap berusaha melawan petugas dengan sebilah golok. Tim melakukan tembakan tegas dan terukur dengan menembak paha dan dada sebelah kiri tersangka, dan tersangka langsung tewas di tempat," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira, Rabu (8/8).
Afandri disangka sebagai salah seorang pelaku aksi begal terhadap Yunita di Jalan Mabar, Medan pada Rabu (13/12/2017) sekitar pukul 05.30 Wib. Sepeda motor Honda Beat milik perempuan itu dirampas 4 pria.
"Tersangka merupakan bagian dari jaringan pelaku begal sadis yang berhasil diungkap Polrestabes Medan pada Desember 2017 silam," jelas Putu.
Dalam perampokan sadis itu, korban ditarik dari sepeda motor. Perempuan itu bahkan diseret hingga beberapa meter.
Setelah kejadian dilaporkan, polisi langsung melakukan penyelidikan. tim gabungan mengidentifikasi pelaku kejahatan itu adalah Raja Amin Siregar alias Raja (33) Cs. Jumat (29/12/2017) sekitar pukul 01.30 Wib, tim mendapat informasi bahwa para pelaku sedang berada di Jl. Beringin Pasar VII Tembung.
Raja dan seorang pelaku lainnya, M Ridho Padang alias Rido (24), ditangkap di lokasi itu. Keduanya mengaku melakukan perampokan itu bersama Afandri dan Nanda (DPO).
Saat pengembangan, Raja dilaporkan menyerang petugas. Dia ditembak dan tewas. Sementara Ridho yang disebutkan berusaha lari juga ditembak. Kedua kakinya diterjang peluru polisi.
Pada 22 Februari 2018, tim gabungan mendapat informasi bahwa Afandri tengah berada di rumahnya. Namun saat disergap dia berhasil melarikan diri dari atap rumahnya lalu menyeberang ke gedung sekolah. “Belakangan dia diinformasikan melarikan diri ke Pekanbaru, Riau,” ucap Putu.
Senin (6/8), petugas mendapat informasi bahwa Afandri berada di Medan. Tim melakukan penyelidikan di seputar tempat tinggalnya, namun dia tidak terlihat.
Rabu (8/8) sekitar pukul 00.30 Wib, Afandri melintas di Jalan S Parman, Medan mengendarai sepeda motor Honda Revo. Tim melakukan pengejaran, sedangkan tersangka berusaha melarikan diri.
Putu menyatakan, tersangka kabur ke arah Jalan Perdana dan mendekati jembatan. Sepeda motor yang digunakan tersangka terjatuh. Tersangka terlihat melarikan diri turun ke arah Sungai Betimus Jalan Perdana. Dia bersembunyi dalam gelap dan berusaha melawan petugas dengan sebilah golok, sehingga petugas menembaknya. Pria itu tewas di tempat.
"Tersangka telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan diautopsi," jelas Putu.
Berdasarkan keterangan Ridho, dalam kelompok pelaku kejahatan ini, Raja yang menentukan target. Mereka pernah melakukan aksi perampokan lain di berbagai tempat di Kota Medan, seperti di Jalan Selam IV, Jalan STM, Jalan Brigjen Katamso Medan, Jalan Sisingamangaraja dekat Makam Pahlawan, Jalan Pukat Banting, Jalan Pukat atau Selam, Jalan Jermal XV, Jalan Asia Simpang Jalan Amplas, Jalan Sumatera, Jalan HM Joni Medan, Jalan Sisingamangaraja atau Fly Over Amplas Medan, dan 7 kali di Jalan Lintas Tanjung Morawa-Medan, serta Jalan Irian Barat.
Kasus ini masih dikembangkan. Polisi juga masih mencari pelaku lain yang belum tertangkap.
Baca juga:
3 Polisi gadungan ditembak usai rampok pengojek online di BSD
Kawanan begal di Padang barter motor hasil rampasan dengan ganja
Berusaha kabur saat ditangkap, residivis begal motor di Surabaya ditembak polisi
Baku tembak dengan polisi, Madon tewas dengan 3 peluru bersarang di tubuh
Teman nyaris jadi korban, rombongan pelajar SMK kejar dan tangkap begal
Polisi gerebek rumah begal di Bekasi, 2 diringkus, 2 kabur