Ditangkap saat ngutil baju, siswi SMU nangis di kantor polisi
Salah seorang pelaku berinisial NN, mengelak saat dituduh mengutil baju di toko Pasar Mijen.
Seorang siswi SMU Maarif Kaliwungu, Kendal berinisial EK, (16), mendadak menangis tatkala dibawa ke Mapolsek Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Betapa tidak, ulahnya yang nekat mencuri baju di kios Pasar Mijen tepergok oleh pemilik toko, pada Jumat (7/11) pukul 13.00 WIB siang tadi.
Saat berada di SPKT Mapolsek Mijen, EK tak henti-hentinya menangis di hadapan petugas yang memeriksanya. EK ternyata tidak menggondol baju sendirian. Usut punya usut, dia nekat maling baju bareng seorang rekannya berinisial NN, (16). Tak ayal, kedua siswi tersebut kini diamankan petugas Mapolsek Mijen.
Salah seorang pelaku berinisial NN, mengelak saat dituduh mengutil baju di toko Pasar Mijen. "Saya enggak nyolong baju. Waktu itu saya hanya main sama teman di sana," kilah wanita yang tinggal di Desa Mbrayu Singaraja Boja tersebut.
Sementara itu, Pulung Wibowo, (32), pemilik toko baju di Pasar Mijen mengaku memergoki kedua siswi pengutil baju tersebut sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi. Dia semula sudah mencurigai aksi kedua maling tersebut.
"Sebab, saya sering kehilangan baju. Bahkan, dulu pernah dua anak itu tepergok nyolong baju di kios saya tapi saat dikejar mereka masih lolos. Nah untuk kali ini saya tangkap mereka setelah diuber-uber naik motor," urainya.
Dia menjelaskan, sudah hafal terhadap modus pencurian dua siswi badung tersebut. Biasanya, mereka berpencar dan seorang pelaku berpura-pura melihat di sekitar toko sedangkan seorang lagi mencuri beberapa baju dan dimasukan tas ranselnya.
"Saat saya awasi, ternyata resleting tasnya terbuka dan di dalamnya ada sebuah kaos milik saya warna abu-abu seharga Rp 65 ribu," ungkap Pulung.
Diduga kuat, kedua siswi ini telah beraksi berulang kali, karena saat tasnya digeledah juga ditemukan empat lembar baju, jaket, celana jeans. Atas perbuatannya, kedua siswi nakal tersebut lantas digiring ke Polsek Mijen.
Kapolsek Mijen, Kompol Suratmin menyebut, kedua pelaku kini sudah diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Petugasnya akan memanggil orangtua dan guru sekolah pelaku agar dilakukan pembinaan.