Diteriaki Maling Saat Cari Kucing, Pemuda di Bekasi Tewas Dikeroyok dan Dibacok
Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Supriyanto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban sedang keluar rumah ingin mencari kucingnya. Kejadian itu sendiri terjadi pada Sabtu (5/2) lalu, di kawasan Harapan Mulia, Bekasi, sekira pukul 23.30 WIB.
Seorang pemuda berusia 16 tahun berinisial A meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan akibat diteriaki maling.
Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Supriyanto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban sedang keluar rumah ingin mencari kucingnya. Kejadian itu sendiri terjadi pada Sabtu (5/2) lalu, di kawasan Harapan Mulia, Bekasi, sekira pukul 23.30 WIB.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
"Jadi korban ini sebenarnya keluar, dia korban keluar itu katanya nyari kucingnya yang hilang gitu. Kan rumahnya di depan kompolek situ, dia pakai motor. Ketika dia nyari kucing yang hilang, dia ke tempat semacam ada tempat permainan malam itu, di situ ada. Karena itu di ruko-ruko gitu, nah dia nyari-nyari di situ abis itu enggak ada dia jalan diteriaki maling gitu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/2).
Berdasarkan pengakuan para terduga pelaku yang sudah diamankan itu, korban diteriaki maling karena dilihatnya telah memegang besi. Mereka yang diamankan yakni R, A, E dan satu orang anak di bawah umur berinisial F.
"Yang teriakin maling itu satu, cuma kan diteriaki maling dia lari naik motor agak kenceng, di depannya sudah dihadang gitu sama anak-anak itu, pelaku-pelaku itu," ujarnya.
"Kalau motif untuk penuturan si tersangka ini alasannya dia (korban) megang-megang besi, enggak tahu besi apa, itu hal yang belum masuk akal bagi saya dengan alasan itu," sambung Edy.
Kendati demikian, dirinya belum bisa mempercayai alasan dari terduga pelaku tersebut. Apalagi, korban disebutnya bukan orang yang kurang mampu.
"Saya belum mempercayai alasan dia, nah di situ. Jarak rumahnya juga enggak jauh, paling 100 meter, 200 meter enggak sampai. Dia mau arah ke rumahnya itu, kan rumahnya di komplek situ. Ini anak korbannya anak baik-baik, ya maaf-maaf kata, orang punya, orang kaya gitu," terangnya.
Selain itu, dirinya menyebut, korban meninggal dunia setelah dikeroyok dengan para terduga pelaku menggunakan senjata tajam dan juga tangan kosong.
"Ada yang mukul, jadi empat orang ini ada yang mukul, ada yang bacok. Yang di bawah umur ini mukul, kalau yang bacok ini yang sudah dewasa. Yang satu teriakin maling, dua (yang bacok). (Luka bagian) kepala sama tangan," tutupnya.
(mdk/fik)