Diterjang banjir bandang, puluhan rumah di Cianjur rusak
Bahkan sejumlah kepala keluarga hingga saat ini masih memilih mengungsi karena takut banjir susulan kembali terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat puluhan rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak berat akibat diterjang banjir bandang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air bah setinggi paha orang dewasa.
Bahkan sejumlah kepala keluarga hingga saat ini masih memilih mengungsi karena takut banjir susulan kembali terjadi.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim untuk melakukan pendataan ditambah puluhan relawan untuk membantu warga yang terkena bencana. Pihaknya belum bisa memastikan jumlah rumah yang rudak terendam, namun informasi sementara menyebutkan puluhan rumah terendam dan tiga rumah rusak berat.
"Sejumlah rumah di Kecamatan Sindangbarang mengalami rusak berat setelah dihantam banjir bandang, penanganan dan antisipasi adanya banjir susulan yang berakibat pada korban jiwa tengah kita lakukan," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (21/10).
Dia juga belum bisa memastikan sungai mana yang meluap karena informasi yang didapat, banjir terjadi di beberapa titik di wilayah tersebut. Termasuk informasi longsor sepanjang 30 meter yang terjadi di Kecamatan Cidaun.
Asep menjelaskan, kondisi cuaca dan adanya badai la nina beberapa bulan terakhir membuat sungai di Cianjur rawan meluap. Bahkan sepanjang Oktober, pihaknya mencatat laporan bencana alam banjir terjadi di sejumlah wilayah selatan Cianjur, di mana terdapat sungai-sungai besar.
"Tercatat Sabtu (15/10) terjadi banjir bandang yang menghanyutkan dua warga Kecamatan Cikadu, di mana saat ini masih dilakukan pencarian terhadap jasad seorang korban yang belum ditemukan," jelasnya.
Tinggi dan lamanya musim penghujan yang turun tahun ini, warga yang tinggal di wilayah rawan bencana alam diminta untuk waspada. Terutama ketika hujan turun dengan intensitas tinggi dan lama, segera mengungsi atau mencari tempat aman.
"Baru beberapa hari yang lalu kami melakukan sosialisasi pada warga yang tinggal di bantaran sungai, untuk membaca tanda-tanda alam, di mana kalau muncul tanda-tanda luapan air yang diawali hujan deras selama beberapa jam, warga segera mengungsi ke tempat aman," tandasnya.