Diterkam Buaya saat Jaring Ikan, Pekerja di Banyuasin Ditemukan Tewas
Seorang pekerja, YA (35), ditemukan tewas mengapung di kanal buatan di Sungai Rengit, Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan. Korban sempat dinyatakan hilang setelah diterkam buaya saat menjaring ikan.
Seorang pekerja, YA (35), ditemukan tewas mengapung di kanal buatan di Sungai Rengit, Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan. Korban sempat dinyatakan hilang setelah diterkam buaya saat menjaring ikan.
Mayat korban ditemukan tak jauh dari lokasi hilang, Selasa (21/6) pukul 22.00 WIB. Setelah dievakuasi, korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Bagaimana cara buaya tersebut ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kapan awan terbentuk? Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Kapan tayamum menjadi batal? Tayamum akan langsung batal jika Anda telah menemukan air sebelum melakukan salat.
"Benar, tadi malam korban ditemukan, kondisinya meninggal dunia," ungkap Camat Talang Kelapa Arifin Nasution, Rabu (22/6).
Korban Mencari Ikan Bersama Keponakan
Dia menjelaskan, YA hilang saat mengisi waktu istirahat dengan menjaring ikan bersama keponakannya di kanal buatan perusahaan tempatnya bekerja, Senin (20/6). Tak lama kemudian, korban diterkam dan diseret buaya ke dalam air.
Keponakannya langsung kembali ke kampung untuk meminta bantuan sehingga pencarian dilakukan mulai saat itu juga.
"Pencarian melibatkan banyak orang, siang dan malam," ujarnya.
Warga Baru di Lokasi
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Yusmono mengatakan, sepanjang kanal dan Sungai Rengit termasuk wilayah jelajah buaya muara. Banyaknya buaya sudah diketahui warga setempat atau yang bekerja di perusahaan sekitar.
"Aliran sungai itu memang berbahaya, banyak buayanya, warga sudah tahu," kata dia.
Dari informasi yang diterimanya, korban baru dua bulan pindah bekerja di Sungai Rengit sehingga belum mengetahui medan berbahaya di sana. Namun, sepanjang aliran itu terpasang papan peringatan tidak boleh beraktivitas di dalam air karena banyak buaya.
"Kejadian orang hilang diseret buaya bukan kejadian pertama, petugas perusahaan sudah mengingatkan jangan main ke air," pungkasnya.
(mdk/yan)